Mohon tunggu...
Apram Suyanto, ST
Apram Suyanto, ST Mohon Tunggu... -

technical and consultant bakery equipment.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Menjemput Rezeki dengan Jualan Burger dan Hot Dog

3 Desember 2011   16:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:52 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisnis kuliner termasuk bisnis yang takkan lekang oleh zaman. Selama manusia bernafas, selama itu pula ia membutuhkan makanan untuk bekal beraktivitas dan selama itu pula-lah peluang bisnis kuliner terbuka lebar. Yang menentukan berkembang atau tidaknya bisnis kuliner adalah kreativitas pelaku usaha dalam meracik produk untuk menghasilkan rasa yang memang patut untuk dijual ke pasaran. Bagi Anda yang hobi memasak, jangan sungkan mengembangkan bakat serta keahlian tersebut untuk menghasilkan omzet yang bisa menambah pendapatan rumah tangga. Jika Anda masih bingung menentukan pilihan jenis makanan yang kira-kira menguntungkan, burger dan hot dog bisa menjadi salah satu opsinya. Berjualan burger dan hot dog memang bukan hal baru. Dari gerobak keliling, outlet di mal hingga resto dan café menyajikan menu yang diadopsi dari budaya western ini. Namun pesona keduanya belum pudar. Dan agar produk Anda bisa menarik perhatian konsumen dan mampu bertahan dari ketatnya persaingan, gunakan kreativitas untuk menciptakan produk yang unik nan lezat. Menciptakan produk yang unik bisa dibilang mudah-mudah gampang. Untuk sekedar membuka wawasan agar Anda menemukan ide, kisah sukses Burger Batok Kelapa di Bali bisa dijadikan contoh yang tepat. Konsep menjual burger yang disajikan di dalam batok kelapa dan dioven itu tergolong sukses menarik minat serta perhatian konsumen. Berkreasi membuat burger dan hot dog yang inovatif bisa dilakukan dengan memanfaatkan cap makanan siap saji yang melekat di burger dan hot dog. Cap yang sering dikaitkan dengan masalah kesehatan itu dapat dijadikan ide untuk memproduksi produk yang tak hanya lezat tapi juga sekaligus sehat. Bagaimana caranya? Anda bisa memakai bahan-bahan organik atau mengganti patty dalam burger dan sosis di hot dog berbahan daging rendah lemak yang Anda ciptakan serta racik sendiri di dapur produksi. Begitu pula dengan topping yang menghiasi burger dan hot dog, Anda bisa mewarnainya dengan aneka macam sayur mayur organik nan segar. Mengkombinasikan cita rasa lokal dalam burger dan hot dog juga bisa dilakukan untuk merebut hati konsumen, misalkan dengan memakai bumbu rendang alih-alih mayones sebagai saus pada burger atau hal unik lainnya. Sekilas, ide-ide tersebut memang terkesan tak masuk akal. Tapi makna yang tersimpan di baliknya dan bisa dijadikan pembelajaran adalah agar Anda tak takut dalam berkreasi. Lakukan uji coba dan uji pangsa pasar mulai dari lingkungan sekitar seperti keluarga, saudara dan tetangga. Bila produk tak laku atau menuai kritik, jangan berkecil hati. Terimalah itu semua sebagai motivasi untuk membuat produk yang lebih bisa menarik minat mereka. Setelah menemukan resep burger atau hot dog yang pas dan menurut Anda patut dikomersiilkan, lanjutkan ke tahap berikutnya yakni pemasaran. Pilih lokasi yang strategis untuk memasarkannya. Anda bisa membidik anak dan remaja sebagai segmen/target yang memang tak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar diantara mereka menyukai burger atau hot dog, dan jadikan sekolah-sekolah sebagai market potensial. Promosikan produk Anda sebagai produk yang sehat dan tak menyebabkan obesitas bila mengonsumsinya. Ini sangat penting karena bila menjadikan anak sebagai segmen dalam bisnis kuliner, keputusan orangtua akan turut menentukan dan orangtua manapun pasti menginginkan hal yang terbaik untuk sang buah hati. Selain anak dan remaja, Anda juga bisa membidik kalangan eksekutif muda atau masyarakat umum. Nah, satu hal yang patut diperhatikan dalam berbisnis di bidang kuliner adalah senantiasa menggunakan bahan baku sehat serta tak mengandung bahan kimia berbahaya. Perhatikan pula unsur higienitas dalam proses produksinya. Selamat berbisnis! (*fkr/dari berbagai sumber)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun