Mohon tunggu...
fikri ramdani
fikri ramdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang mahasiswa hubungan internasional di universitas andalas sumatra barat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran WHO dalam Penanganan Kasus Covid-19 dan Pendistribusian Vaksin Sinovac antara China dan Indonesia

4 Juli 2024   14:56 Diperbarui: 4 Juli 2024   15:02 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan dari hasil tersebut muncul lah beberapa masalah yang dapat disimpulkan bahwasannya peran WHO dalam kegiatan ini sangat berpengaruh dikarenakan WHO sangat cepat tanggap dalam melakukan antisipasi dalam penyebaran covid-19, yang dilakukan oleh WHO tersebut mengapa demikian,setelah Indonesia mengumumkan bahwsannya kasus covid-19 pertamanya telah terdeteksi WHO langsung mengirimkan surat kepada Indonesia untuk segera membentuk gugus penanganan covid-19 di Indonesia sehingga WHO menetapkan covid-19 sebagai pandemi dan WHO menjadi inisiator dalam Menyusun fair allocation framework (kerangka kerja alokasi yang adil) dengan tujuan memastikan vaksin yang diproduksi oleh china tersebut tersebar dengan merata di seluruh negara dan dengan kegiatan ini hubungan bilateral antara Indonesia dan china tetap terjaga dan menjadi semakin kuat hubungan antara keduanya sampai sekarang ini.dan WHO ialah salah satu pemimpin aliansi dunia yang dikenal dengan COVAX dimana aliansi tersebut menjadi inisiator penting dalam program percepatan pendistribusian,penelitian,pengembangan,produksi dan pengendalian covid-19 pada masa pandemi tersebut.

 

 C.PEMBAHASAN

 Kedudukan WHO sebagai Subjek Hukum Internasional dalam Mencegah Kasus Corona Virus Disease 19 (covid-19) Saat dunia mengalami suatu fenomena yang cukup besar dalam bidang kesehatan yaitu dengan munculnya corona virus disease atau biasa kita sebut dengan covid-19 dimana kasus ini berasal dari kasus lokal yaitu di wuhan,china dan kemudian menyebar ke seluruh dunia sehingga fenomena ini menjadi sebuah pandemi yang memakan waktu cukup lama sampai dua tahun lamanya diaman cara penyebaran yang terjadi yaitu dengan cara kasus impor dari luar wilayah asal atau transmisi lokal antar penduduk. Karena covid-19 menjadi permasalahan yang serius dan memerlukan perhatian dalam penaganannya terutama bagi pihak-pihak terkait terutama   bagi WHO sendiri oleh karena itu WHO menjadi subjek hukum internasional karena WHO sendiri berada dibawah naungan united nations sehingga WHO merupakan internasional government organization.dimana WHO ini bertindak,mengarahkan,dan mengkoordinir kewenangan otoritas dalam upaya kesehatan internasional dan membantu suatu negara dalam meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pada masa covid-19 dahulu dan salah satu contoh negara yang bekerja sama adalah Indonesia.WHO ini didirikan pada tanggal 7 april 1948 dan saat ini berkantor pusat di Jenewa, Swiss,dan organisasi ini lahir sebagai upaya internasional untuk mengatasi kesehatan global setelah perang dunia ke II.(ni putu tarisa[7])

 

1.Peran WHO Dalam Mengatasi Pencegahan COVID-19 

Setelah indonesia mengumumkan kasus covid-19 pertamanya, yaitu bermula di daerah depok yang menemukan dua orang terdampak covid-19 yang bermula dari acara pesta dimana seorang wna jepang yang teridenfikasi positif covid-19 setelah pulang dari indonesia. Kemudian korban pertama pun langsung pergi kerumah sakit karena dia mendapatkan informasi bahwasannya teman wna nya itu teridentifikasi kasus covid-19 dan dikarenakan dia juga merasa demam dan batuk dimana ini adalah gejala awal terdampak kasus covid-19 tersebut,setelah dia melakukan pemeriksaan maka dia dinyatakan positif covid-19 tetapi dokter menyuruh dia untuk istirahat di rumah saja lalu setelah dia melakukan isolasi dirumah dia tak kunjung sembuh setelah melakukan saran dokter tersebut,akan tetapi korban covid-19 pun bertamabah yaitu ibunya sendiri yang merawat dia setelah dinyatakan positif dan ibunya juga merasakan gejala seperti anaknya yaitu demam dan batuk,setelah itu mereka berdua pun melakukan pemeriksaan di rumah sakit mitra depok setelah mendapatkan hasil pemriksaan dan mereka pun dinyatakan positif covid-19 dan mereka di rujuk ke rumah sakit pusat yaitu RSPI Sulianto Saroso.kemudian setelah mendapatkan berita tersebut Presiden RI dan Menteri pada masa itu mengumumkan bahwasannya Indonesia telah masuk kepada darurat covid-19 dan dikarenakan bermula pada acara pesta maka para pengunjung dari acara pesta tersebut juga dilakukan pemeriksaan dan ternyata pasien covid-19 bertambah menjadi lima orang karena melakukan kontak dengan pasien pertama dan kedua. Dan oleh karena itu disini WHO langsung mengambil peran mereka yaitu melakukan kerja sama untuk mengkoordinir bidang kesehatan dimana WHO langsung mengirimkan surat kepada presiden Joko widodo dimana surat itu berisi untuk melakukan pembentukan gugus penanganan percepatan covid-19 yang diketuai oleh kepala BNPB yaitu Doni Monardo dan WHO menetapkan covid-19 ini sebagai pandemi dan peran WHO lainnya adalah memberikan cara mengatasi covid-19 bagi yang belum terdampak yaitu dengan cara sering mencuci tangan dengan air bersih dan mengalir,lalu menggunakan sabun,melakukan jaga jarak atau social distancing menghindari npergi ke tempat ramai,dan memakai masker jika ingin keluar rumah dan WHO juga meberikan Solusi kepada bagi yang terdampak covid-19 yaitu dengan cara memeriksakan diri kepada dokter atau memberi tahu petugas medis dan jika merasa terdampak covid-19 tetapi tidak ada gejala sama sekali WHO juga memberikan caranya yaitu dengan cara melakukan karantina mandiri atau isolasi mandiri dengan cara menvari kamar khsusu utnuk diri sendiri jika kita tinggal bersama keluarga.dan ini merupakan semua pewran WHO dalam mengatasi covid-19 yang pada saat itu menjadi pandemi yang cukup mengerikan bagi semua makhluk hidup di dunia dan indonesia sangat menerapkan cara yang diberikan oleh WHO tersebut meskipun tidak berjalan dengan lancar di Indonesia sendiri.(who.int[8]) 

2.Peran WHO dalam Pendistribusian Vaksin Sinovac antara China dan Indonesia 

Ketika masa-masa pandemi berjalan para ilmuwan,petugas medis,dan lain-lainnya mereka tetap berusaha mengakhiri masa pandemi dimana mereka tetap mencari cara mengatasi pandemi dengan membuat vaksin maka muncullah slah satu vaksin yang dibuat oleh china yaitu vaksin Sinovac dan ini menjadi titik terang bagi dunia yang terdampak covid-19 dan dimana sinovac ini terus dikembangkan oleh china dan di satu sisi juga farmasi inggris juga mengembangkan sebuah vaksin nya yang bernama astrazeneca dimana vaksin ini juga menjadi salah satu kandidat kuat vaksin untuk Indonesia pada masa itu akan tetapi Indonesia terlebih dahulu menggunakan vaksin Sinovac yang digunakan untuk mencegah covid-19.dikarenakan WHO telah mengkonfirmasi bahwasannya sinovac salah satu vaksin yang dari sisi mutunya dan dari PT Bio Farma telah mengklaim vaksin covid-19 dari china itu juga sudah memenuhi syarat dalam pemilihan sebuah vaksin.dan direktur dari PT Bio Farma juga telah mengklaim syarat-syarat yang harus terpenuhi yaitu diantaranya adalah unsur keamanan,harus cepat,dan memenuhi aspek mandiri.dan dari unsur-unsur tersebut harus memenuhi unsur keamanan tadi,dan khasiat yang mutu dan dari faktor diatas dibuktikan melalui serangkaian uji, yakni uji pra-klinis dan uji klinis tahap satu,dua dan tiga dan dari situlah WHO mengklaim penggunaan vaksin tersebut bisa dikatakan aman.dan bukti lainnya bahwasannya sinovac ini telah melalui tahap dua klinik dan dari WHO sendiri mengkonfirmasi dengan telah dilakukan dua tahap uji klinik maka vaksin itu telah bisa didistribusikan ke masyarakat.dan dari masalah diatas dapat disimpulkan ini merupakan peran dari WHO juga dalam pendistribusian sinovac anatara china dan indonesia (BBC.NEWS[9]). peran lainnya dari WHO adalah dimana WHO membuat sebuah kerangka kerja alokasi yang adil (fair allocation framework) dimana ini bertujuan untuk memastikan vaksin dan pengobatan terkait covid-19 pendistribusiannya merata ke seluruh negara,dan WHO ialah salah satu pemimpin aliansi dunia yang dikenal dengan nama COVAX dimana ini bekerja sama dengan ACT accelerator dimana aliansi ini penting karena mereka memiliki tugas percepatan,penelitian,pengembangan,produksi dan pengendalian covid-19 dan dari aliansi ini membuat pendistribusian vaksin ke negatra menjadi adil dan rata.dikarenakan jumlah vaksin yang diproduksi terbatas maka sebagai bukti hadirnya negara di tengah pandemi covid-19 maka pemerintahan indonesia melalui Kementerian Luar Negeri, melaksanakan perjanjian di bidang kesehatan,terutama dalam hal pengadaan vaksin covid-19,dengan perjanjian tersebut maka indonesia mendaptkan akses vaksin tersebut dan aliansi yang memberikan akses tersebut antara lain adalah coalition for epidemic preparedness innovations (CEPI),global alliance for vaccine and immunization (GAVI), dan COVAX facility dan dari sinilah WHO memberikan akses kepada indonesia untuk dapat menerima vaksin sinovac dari china tersebut sehingga inilah peran dari WHO dalam kegiatan pendistribusian vaksin sinaovac tersebut dan ini adalah salah satu kerja sama yang dilakukan indonesia-china yang membuat hubungan keduanya tetap terjalan walaupun pada era terjadinya pandemi covid-19.(muchammad farid,ross mochmmad alifano[10])

 

D.KESIMPULAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun