Mohon tunggu...
fikri ramadhon
fikri ramadhon Mohon Tunggu... Penulis - aktivis bidang rebahan

mambaca untuk melawan, menulis untuk bertahan

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Blockchain dan Generasi Internet Selanjutnya

1 Juli 2022   17:11 Diperbarui: 1 Juli 2022   17:13 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu Blockchain

Pada dasarnya Blockchain adalah jaringan sistem yang dapat digunakan untuk menyimpan data. Salah satu data yang dapat disimpan dalam blockchain adalah data transaksi seperti koin, uang, dan surat perjanjian yang semuanya diproses secara digital. 

Lalu apa bedanya dengan sistem penyimpanan konvensional yang ada sekarang? Bedanya adalah blockchain memiliki 4 prinsip utama pada sistemnya, Yaitu: Desentralisasi, transparan, konsensus dan immutable (tidak dapat diubah).

Ketika kita menyimpan uang di bank, segala bentuk transaksi seperti transfer uang, validasi, verifikasi, dan pencatatan harus melalui pihak ketiga yang disini adalah bank selaku otoritas pusat. 

Data yang dihasilkan dari segala proses transaski juga akan disimpan pada server pusat milik bank tersebut. Jika server pusat mengalami gangguan atau terkena serangan hack maka seluruh data transaksi setiap orang yang disimpan pada server tersebut akan terkena dampaknya.

Pada blockchain setiap individu bisa melakukan transaksi langsung tanpa melibatkan pihak ke 3 atau biasa disebut peer to peer (P2P). 

Karena sifatnya yang desentralisasi atau tidak terpusat, maka setiap data pada blockchain dapat disimpan dan dikelola oleh banyak orang secara transparan, sehingga tidak ada entitas tunggal yang memiliki otoritas absolut untuk mengatur dan memonopoli seluruh data dan proses transaksi. 

Hal ini membuat data yang disimpan dalam blockchain akan sangat sulit untuk diretas, tidak bisa dimanipulasi, dan kebal dari segala macam gangguan baik itu dari faktor internal atau eksternal.

Cara Kerja Blockchain

Sederhananya adalah ibaratkan blockchain seperti sebuah kelas yang berisi murid yaitu Alfin, Danu, Adit, Lutfi dan Bagus. Pada sebuah kelas tersebut terdapat soal perhitungan 2+1=? Maka para murid mulai mengerjakan. 

Alfin dan Bagus adalah murid pertama yang mendapatkan jawaban yaitu 3, kemudian mereka membagi jawabannya kepada Danu, Lutfi, dan Adit untuk dicek kebenarannya (Transparan), dan akhirnya Danu, Lutfi, dan Adit sepakat bahwa jawabannya adalah 3, maka jawaban 3 akan disimpan pada buku setiap murid di kelas tersebut (Desentralisasi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun