Mohon tunggu...
Fikri Pratama
Fikri Pratama Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

PERENCANAAN WILAYAH KOTA UNEJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peredaran Beras Pandanwangi Cianjur

12 April 2021   16:37 Diperbarui: 12 April 2021   17:12 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kabupaten Cianjur merupakan salah satu daerah yang berada di Jawa Barat. Letak Kabupaten Cianjur termasuk dalam kawasan strategis, dikarenakan dilalui jalur penghubung yang menghubungkan Ibukota Jawa Barat dan Ibukota Jakarta. Kabupaten Cianjur memliki iklim tropis yang cocok untuk mengembangkan dan berpotensial dalam bidang pertanian. Modal letak dan kondisi yang memadai ini merupakan modal awal yang dapat dimanfaatkan dalam menjaga keberadaan beras pandanwangi. Selain itu keadaan di lapangan banyak sungai-sungai besar dan kecil yang dapat dijadikam sumber daya pengairan setempat.

Tanaman padi yang terdapat di Kabupaten Cianjur terdiri dari berbagai macam varietas diantaranya Pandanwangi, IR64, Cisadane, Ciherang, Situbagendit dan Cigeulis. Pandanwangi Cianjur merupakan jenis padi aromatik yang tergolong padi bulu (Javanica). Nama varietas padi lokal resmi milik Cianjur yang dilepas pada tanggal 17 Maret 2007 dengan SK Menteri Pertanian No.163/Kpts/LB.240/3/2004

Sejak dulu dinamakan beras pandanwangi dikarenakan aroma beras yang mengeluarkan aroma pandan. Varietas pandanwangi sejak lama sudah menjadi beras konsumsi untuk masyarakat menengah keatas di Jawa Barat. Beras ini juga sudah terkenal di dunia internasional.

Bahkan pada bulan Maret tahun 2020, Indonesia telah mengekspor 20 ton beras pandanwangi ke Singapura. Padahal pada saat itu pandemi mulai menjalar di negara ini.  

"Beras Pandan Wangi Cianjur merupakan salah satu varietas yang digemari di Singapura. Selain bertekstur pulen, beras Pandan Wangi Cianjur juga mengeluarkan aroma wangi alami ketika dimasak. Keunggulan komparatif ini membuat beras Pandan Wangi Indonesia memiliki market tersendiri di Singapura," ujar Asisten Manager PT. Buyung Poetra Sembada, Fredi saat melakukan Ekspor Beras Perdana Pandan Wangi Cianjur Merek Topi Koki melalui Pelabuhan Tanjung Priok, dalam keterangan resminya dilansir dari CNBCIndonesia, Senin (30/3).

Proses awal beras pandanwangi berasal dari petani yang berada di Kabupaten Cianjur. Data dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jawa Barat tahun 2021 hanya tersisa 279 petani yang masih setia menggarap lahannya khusus untuk menanam Pandanwangi tanpa polyculture atau metode Tumpang Sari. Jumlah yang terus merosot itu mencapai persentase di angka 1. Dari tujuh kecamatan yang 'didaulat' mampu menanam Pandanwangi, Kecamatan Cilakulah yang memiliki jumlah petani Pandanwangi paling banyak yaitu 67 orang. Sedangkan Kecamatan yang memiliki jumlah petani paling buncit yaitu Warungkondang dengan 15 orang.

Setelah dari petani akan ada tengkulak ataupun pedagang besar daerah. Para tengkulak ini merupakan pembeli langsung ke para petani. Mereka biasanya membeli dalam jumlah besar atau istilahnya borongan. Sedangkan untuk pedagang besar daerah ini merupakan pembeli yang bisa membeli langsung dari petani atau membeli lewat para tengkulak. Para pedagang besar daerah ini akan melakukan proses lanjutan untuk menghasilkan beras yang berkualitas.

Pengolahannya menyangkut proses pemutihan beras. Proses penggolongan beras (grading) ke dalam beberapa kualitas yang diinginkan dan proses pengemasan ulang. Sementara lnput yang masih dalam bentuk gabah mereka olah hingga menjadi beras yang siap untuk dijual. Proses pengolahannya mulai dari penjemuran, penggilingan, grading, sortasi dan pengemasan. Hasil grading yang dilakukan oleh pedagang besar menghasilkan kualitas Kepala, Super dan Jitay. Tetapi tidak semua pedagang besar daerah melakukan grading. Setelah proses pengemasan selesai, maka langkah selanjutnya memasarkan kepada pedagang pengecer daerah, luar daerah dan pedagang besar daerah. (Rosda Malia, 2020)

Proses selanjutnya dapat ke pedagang besar luar daerah, pasar swalayan, maupun ke pengecer. Untuk pedagang besar luar daerah biasanya disebut pedagang grosir yang dituju diantaranya pedagang grosir di Pasar Induk Cipinang (PIC), Bogor, Bandung, dan Sukabumi. Biasanya mereka dikirim langsung oleh pedagang besar daerah secara kontinu setiap minggu. Sementara itu untuk swalayan dapat dikirim ke supermarket atau hypermarket terdekat dengan kemasan berisi 5-25kg perkemasan.

Selanjutnya untuk pengecer yang dituju merupakan toko-toko kecil yang terdapat di sepanjang jalan by pass Cianjur dan pedagang beras yang terdapat di beberapa pasar yang ada di Kabupaten Cianjur. Sedangkan pedagang pengecer luar daerah ada yang mengecerkannya di pasar atau di toko-toko. Baik pedagang pengecer daerah ataupun luar daerah tidak melakukan proses pengemasan ulang karena mereka langsung menjual beras yang telah dibeli dari pedagang besar.

Dengan adanya rantai pemasaran yang baik dapat menjadikan beras pandanwangi akan mudah dalam hal pemasaran. Tetapi ada beberapa faktor yang menjadikan beras ini mulai berkurang dipasaran. Alih fungsi lahan, permainan harga, dan tidak tepatnya pusat wisata pandanwangi menjadi beberapa faktor yang menjadikan beras pandanwangi semakin lama semakin sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun