12-12-2012 adalah sebuah tanggal cantik yang pada akhirnya resmi dijadikan sebagai sebuah 'hari raya' E-commerce Indonesia yang diberi tajuk Hari Belanja Nasional, atau yang lebih sering akrab disebut dalam  sebutan akronimnya, Harbolnas.
Harbolnas, adalah sebuah hari yang sering dinanti-nanti pada setiap tahunnya oleh para customer-nya, tak terkecuali saya. Bagaimana tidak, karena ibaratnya mereka yang 'berulang-tahun', tetapi malah kami sebagai customer yang diberi 'hadiah'. Mulai dari give away, sale, bundling promo dan lain-lain.
Tahun 2019 ini menjadi tahun ketujuh dari perayaan Harbolnas, dan dengan ini secara tidak langsung menjadi ajang pembuktian nyata bahwa era memang betul-betul sudah berubah. Kita memang sudah mulai melaju memasuki era industri 4.0.
Pasar lambat laun kini mulai beralih dari yang tadinya tradisional dan konservatif, dimana barang dagangnya harus dapat disentuh. Kini sedikit demi sedikit mindset-nya mulai berubah. Semenjak pasar sudah naik ke kelas digital, barang dagang cukup mejeng terpampang di etalase layar kaca dengan tampilan menarik  saja sudah dipastikan dapat menarik customer.Â
Namun kesuksesan pasar e-commerce di Indonesia tidak hadir dalam waktu yang instan, butuh setidaknya lebih dari dua dekade sampai akhirnya ekosistemnya dapat mumpuni seperti sekarang. Dimulai dari tahun 1994 dimana penyedia layanan internet pertama kali hadir di Indonesia hingga pembangunan customer trust yang baik.Â
Setelah pasar berubah digital dan barang dagang tak lagi dapat disentuh, diawal mula kehadiran e-commerce, customer sebetulnya disuruh bertaruh apakah barang yang dibelinya melalui jaringan internet itu akan tiba di depan pintu rumahnya tepat waktu atau uangnya hanya akan berakhir menjadi struk transfer bank yang tak lagi bisa menjadi alat tukar. Maka dari itu, yang patut dijaga dalam berbisnis melalui e-commerce adalah customer trust-nya.
Customer trust atau kepercayaan konsumen tentu tak hanya dibebankan kepada si penjual saja, karena selebihnya yang akan banyak mengambil peran setelah transaksi jual-beli terjadi adalah di pihak logistik sebagai ujung tombak terakhir perantara antara si penjual dan si pembeli.
Logistik di industri era 4.0 tentunya tak boleh kalah mutakhir dibandingkan bidang usaha e-commerce, pemanfaatan teknologi sangat dibutuhkan guna membangun customer trust. Seperti real time tracking system yang dimiliki perusahaan logistik J&T Express sebagai contohnya.
Real time tracking system adalah salah satu bentuk pelayanan tepat guna yang dibangun oleh J&T Express sebagai kesungguhannya untuk menciptakan kepercayaan konsumen, karena dengan adanya tracking system tersebut customer tidak perlu lagi cemas akan keberadaan paketnya. Sejalan seperti namanya, real time tracking system, bukan hanya sekedar tracking system biasa, melainkan tracking system yang real time. Artinya dari setiap drop point ke drop point lainnya, kita bisa tahu keberadaan paket kita, lengkap dengan durasi waktu sampai titik ke titik nya.
Oh iya, real time tracking system bisa diakses melalui website J&T Express atau pun melalui aplikasinya yang dapat di-download di App Store dan juga Google Play Store.
Selain inovasi layanan informatif real time tracking system yang penggunaanya menguntungkan di sisi customer. J&T Express juga tak melupakan inovasi layanan yang diperuntukkan bagi para seller, yaitu dengan adanya layanan 'jemput paket'.
Sebelum menjadi karyawan swasta, saya sempat membantu kakak saya berjualan online dan bagi kami layanan jemput paket yang ditawarkan oleh J&T Express ini sangat membantu kami sekali. Kami jadi tidak perlu pergi jauh-jauh pergi ke drop point J&T terderkat, belum lagi harus menunggu antrian. Dengan adanya layanan jemput paket, kami bisa fokus pada pesanan dari customer atau sekedar duduk bersantai sembari menunggu kurir J&T Express tiba. Dan yang paling penting dari layanan ini adalah, tidak dikenakannya biaya tambahan.
Sementara di sisi penjual dan pembeli yang bertransaksi tidak melalui e-commerce yang notabene transaksi ditahan oleh pihak e-commerce sampai paket tiba di tangan customer, layanan 'bayar di tempat' menjadi win-win solution antara kami sebagai penjual dan pembeli. Dengan adanya layanan bayar di tempat, maka tak perlu lagi 'ada dusta diantara kita'.Â
Dalam mewujudkan spirit "Express Your Online Business"Â dan ikut serta dalam kesiapan kebutuhan Indonesia memasuki era industri 4.0. J&T Express dari bidang layanan logistik kini memiliki lebih dari 2000 drop point yang tersebar dari Sabang sampai ke Merauke dengan layanan operasional pengiriman 365 hari.
Jadi, masih ragu untuk coba J&T Express?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H