Di bawah ini adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh jika suatu organisasi atau bisnis dapat mempraktekkan komunikasi yang efektif.
1.) Meningkatkan kepuasan kerja
Komunikasi efektif yang berkelanjutan yang didukung melalui penerapan di tempat kerja dapat membantu  membangun loyalitas dan kepercayaan, yang pada akhirnya berkontribusi pada kepuasan kerja yang lebih tinggi. Survei juga menunjukkan bahwa organisasi yang mendorong komunikasi  terbuka antara atasan dan bawahan dapat mengurangi siklus pergantian karyawan.
 2.) Meningkatkan produktivitas tenaga kerja
Ketika pekerja dalam suatu organisasi dapat berkomunikasi secara efektif, risiko konflik  berkurang. Komunikasi yang efektif di tempat kerja juga dapat membantu memperjelas informasi. Hal ini sangat mempengaruhi prestasi kerja seseorang.Â
3.) Kemajuan karir
Komunikasi yang efektif mendorong  konflik yang muncul selama  komunikasi diselesaikan secara terbuka dan secepat mungkin. Upaya positif ini mengarah pada pertumbuhan pribadi untuk menjadi seorang profesional.
3. Bagaimana cara Mahasiswa mengatasi Hambatan Berkomunikasi Efektif ?
Bagian terpenting dari komunikasi yang efektif bukanlah apa yang kita katakan, tetapi bagaimana cara kita mengatakannya dan sikap yang kita ambil saat menyampaikannya. Untuk dapat berkomunikasi secara efektif, maka kita perlu mengatasi hambatan-hambatan yang menjadi penghalang
1.) Komunikator perlu menghindari informasi yang berlebihan. Seorang pengirim pesan harus dapat memperkirakan pesan yang disampaikan dalam jumlah yang tepat sehingga dapat ditafsirkan atau dibaca dengan mudah oleh penerima agar tercipta komunikasi yang efektif.
2.) Komunikator harus mengulang pesan yang disampaikan untuk mencegah kesalahpahaman. Pengulangan pesan penting dalam proses komunikasi efektif untuk memastikan bahwa informasi yang sampai kepada penerima dipahami dengan tepat. Jika dalam proses komunikasi mengalami permasalahan atau hambatan, hal tersebut juga harus didiskusikan dengan segera, karena penundaan penyelesaian akan menghabiskan biaya lebih banyak.
3.) Komunikator diwajibkan memilih dengan tepat media komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan informasi. Menyesuaikan media komunikasi dengan pesan yang akan disampaikan dengan tepat akan mewujudkan komunikasi efektif. Misalnya, komunikator harus memilih apakah menyampaikan revisi desain dalam sebuah proyek lebih baik disampaikan lewat e-mail atau telepon. Pilihan media komunikasi harus disesuaikan dengan sifat dari pesan yang akan ditransmisikan.
4.) Komunikasi dianggap lengkap ketika umpan balik diberikan pada pesan. Komunikator harus mendorong komunikan untuk memberikan umpan balik sebagai cara untuk mengkonfirmasi apakah komunikasi efektif sudah tercapai.
Selain itu ada beberapa strategi komunikasi efektif yang bisa diterapkan oleh komunikan.
1.) Â Komunikan perlu menjadi pendengar yang aktif. Mungkin pendengar aktif adalah konsep komunikasi efektif yang ganjil kita temui. Pada dasarnya menjadi pendengar aktif menuntut kita untuk tidak hanya mendengarkan dengan telinga, tapi juga mendengarkan dengan indera yang lain.