Assalaamu'alaikum wr. Wb.
Nama saya moh. Fikri. Dalam tulisan saya kali ini, saya akan membahas tentang kesalahpahaman terhadap BK. yakni kesalahan presepsi seseorang terhadap BK. Sebelum membahas hal tersebut, mari kita baca dulu pengertian BK.
Bimbingan konseling merupakan proses pemberian layanan/bantuan yang diberikan oleh seorang yang ahli di bidang bimbingan konseling (konselor) kepada klien (konseli). Layanan/bantuan tersebut dapat berupa motivasi, pemberian arahan untuk pekerjaan, minat dan bakat dan juga untuk menyelesaikan suatu masalah.
Kita ataupun saya secara pribadi mulai mengenal bimbingan konseling pada saat duduk dibangku SMP yang mana pada saat itu masih bernama bimbingan penyuluhan (BP).  Waktu itu saya menganggap bimbingan konseling sebagai kata yang horror. Bagaimana tidak, disaat ada siswa yang disuruh ke ruang BK mesti anggapannya adalah siswa yang bermasalah. Namun ternyata  tidak hanya saya yang beranggapan seperti itu, teman-teman lainpun sama.
Anggapan diatas merupakan salahsatu anggapan yang salah tentang BK dan  masih banyak angapan yang salah tentang bimbingan konseling, disini saya menuliskan tiga anggapan yang salah tentang BK yakni :
Petugas BK merangkap sebagai Penertib peraturan sekolah
BK dianggap sebagai pihak yang bertanggungjawab saat ada siswa yang melanggar peraturan sekolah. bahkan BK harus menangani siswa-siswa yang melanggar peraturan sekolah, misalnya berkelahi, bolos sekolah dll.
- tempat bagi siswa yang bermasalah
Seperti paparan saya diatas, BK diidentikkan sebagai tempat siswa-siswa yang bermasalah. kebanyakan siswa yang bermasalah mesti dimasukkan ruang BK. Padahal yang bertugas menertibkan siswa yang bermasalah adalah TATIB sekolah.
- BK hanya untuk menyelesaikan masalah
Banyak siswa yang datang ke ruang BK ketika sudah bergelut pada maslaah, padahal BK tidak hanya untuk menyelesaikan masalah tetapi juga untuk meberikan konsultasi terhadap pemilihan jurusan yang tepat, selain itu BK juga akan membantu siswa untuk memunculkan potensi-potensi yang ada dalam diri siswa.
Mungkin sementara ini yang dapat saya tuliskan. Jika terdapat kebenaran itu dari Allah semata dan kalau terdapat kesalahan itu dari hamba Allah yang dho'if. Terima kasih dan Mohon maaf
Wassalamu'alaikum wr. Wb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H