Padamu yang memiliki resah,
Aku lelah menapaki jalan bergelombang yang tak berujung,
Aku lelah menjadi lemah namun takpasti sampai kapan,
Akulelah menjadi yang terabaikan dalam kekuatan yang aku miliki,
Aku lelah...
Aku lelah...
     Padamu yang memiliki resah,
     Aku resah saat matahari mulai menyembunyikan sinarnya,
     Aku lelah menjadi manusia yang tak lagi bermakna,
     Aku resah menjadi tak ada padahal aku ada,
     Aku resah saat raga tak lagi bermakna.
Sampai kapan,
Lelah dan resah menghampiri raga,
Sampai kapan,
Ahh lelah...
Ahh resah...
     Astagfirullahaladzim
     Hentikan keluh kesahmu raga,
     Hentikan lelah dan resahmu jiwa,
     Kamu makin tak bermakna jika makin berkeluh kesah.
Hempaskan selimutmu,
Ambil wudhumu,
Berceritalah dengan Robbi-Mu
     Dan nantikan.....
     Allah SWT mencintaimu lebih dari yang kau tau.
By : Viona Tanjung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H