Mohon tunggu...
Fikril Islam
Fikril Islam Mohon Tunggu... Jurnalis - Akan ku gores sejarah dengan tinta

Hidup adalah pilihan, membuat arus atau terbawa arus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ciptakan Kemajuan dengan Teknologi

1 Desember 2014   04:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:24 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata “modern” selalu identik dengan kehidupan yang serba instan, zaman modern selalu dikaitkan dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat. Kemajuan teknologi semakin memudahkan manusia untuk berinteraksi dan mensejahterakan kehidupannya. Ya dengan teknologi manusia tak sulit untuk berkomunikasi dengan yang lain walaupun terpisah puluhan bahkan ratusan kilometer.

Semua manusia dituntut untuk menguasai teknologi, jika tidak maka ia tak kan mampu untuk mengimbangi kehidupan ini. Saat ini semua negara bersaing untuk eksis dalam percaturan dunia tentunya dengan berlomba-lomba dalam mengembangkan teknologi, tidak terkecuali untuk Indonesia. Negara kita tercinta ini sudah saatnya untuk berdiri sendiri mengembangkan teknologi, yang dengan teknologi itu Indonesia mampu lebih efisien memanfaatkan sumber daya alam yang berlimpah, dengan begitu akan terciptanya lapangan pekerjaan yang luas untuk memenuhui kebutuhan rakyat Indonesia yang besar.

Sebenarnya Indonesia mempunyai modal yang sangat besar, baik dari sumber daya alam maupun sumber daya manusianya, hanya saja dengan keterbatasan tentang pengetahuan teknologi yang menjadi kendala untuk mengubah potensi itu senjata untuk memajukan negara. Kita tahu di Papau tepatnya di daerah Timika, terdapat sebuah lumbung emas yang sangat besar yang saat ini dikelola oleh PT.Freeport, namun ketika kita berkunjung ke daerah Papua, maka akan nampak pemandangan yang membuat kita mengelus dada atau bahkan menitikkan air mata, bagaimana tidak sebuah daerah dengan kandungan emas yang banyak harusnya mampu membangun istana mewah dan megah akan tetapi realitanya kebanyakan daerah di Papua masih tertinggal, bahkan aliran listrik pun masih sulit untuk dijumpai.

Jika mau melihat fakta, sebenernya tak sedikit dari anak bangsa yang mempunyai kemampuan level dunia, kita tahu Bapak Presiden ke 3 Indonesia, B.J.Habibi mampu memproduksi pesawat, bahkan keilmuan nya sudah diakui oleh dunia dengan mendapat predkat “Mr.Crack” karna mampu mengukur retakan pada sayap pesawat. Ataupun anak-anak muda Indonesia yang mampu menciptakan penemuan yang harus diapresiasi yaitu sebuah mobil yang diberi nama Arina-SMK. Jika saja pemerintah mau memberikan perhatian kepada para pengharum nama bangsa itu maka bukan tidak mungkin Indonesia akan disegani di mata dunia.

Tidak ada alasan lagi tuk tertinggal dari yang lain, karena negara kita sudah hampir memiliki semua syarat untuk menjadi negara yang mampu berbicara diforum dunia,kita mempunyai sejarah yang gemilang, sejarah menjadi bukti bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang paling berpengaruh.

Kita bisa mengambil contoh negara lain yang telah lebih dulu mengalami kemajuan, seperti Jepang, yang setelah hancur lebur oleh bom atom sekutu di kota Hiroshima dan Nagasaki, mereka dapat bangkit dan menguasai perekonomian dunia karena mereka unggul dalam menggunakan teknologi, pabrikan Jepang seperti Yamaha, Honda, ataupun Toyota mampu memproduksi produk unggulan yang diminati oleh banyak komsumen.

Namun kemajuan tersebut tidak lah dicapai dengan hanya bersantai-santai saja, butuh kedisiplinan yang tinggi juga harus adanya pembinaan yang serius. Jika rakyat Indonesia mampu menerapkan apa yang telah Jepang terapkan lebih dulu, bukan tidak mungkin kita mampu mengungguli Jepang yang sekarang ini, karena kita mempunyai lebih dari Jepang baik dari SDA maupun SDM nya.

Selalu ada cara jika ada kemauan, tak perlu takut gagal sebelum mencoba karena tak ada kesuksesan tanpa perjuangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun