Mohon tunggu...
Fikri Lilhawadis
Fikri Lilhawadis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca dan mengajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pendidikan Agama dalam Pengembangan Karakter Toleran dalam Keluarga

10 Juli 2023   17:48 Diperbarui: 10 Juli 2023   18:02 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia dan harus berlangsung seumur hidup. Sekelompok orang tidak dapat tumbuh, berkembang, sukses dan bahagia tanpa pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan berperan dalam mendewasakan manusia, memperbaiki perilaku dan meningkatkan kualitas hidup individu, kelompok dan bangsa. 

 Ajaran filsafat rasional harus diorientasikan dalam dua dimensi, satu dimensi dialektika horizontal dan satu lagi dimensi kepasrahan vertikal. Dalam dimensi dialektika horizontal, pendidikan harus mampu membentuk pemahaman tentang kehidupan konkret dalam hubungannya dengan diri sendiri, orang lain, dan alam semesta. Oleh karena itu, mengumpulkan pengetahuan, keterampilan, dan pola pikir yang berbeda adalah proposisi terpenting dalam kehidupan tertentu. Di sisi lain, pendidikan harus menjadi jembatan menuju hubungan yang abadi dengan Sang Pencipta, disamping sosialisasi, politisasi serta pelestarian dan perlindungan negara, masyarakat dan sumber daya alam. 

 Setiap orang mencita-citakan kehidupan yang aman, damai dan sejahtera yang didambakan oleh rakyat Indonesia, hidup berkeadilan, sejahtera dan sejahtera bagi seluruh lapisan masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut, muncul berbagai sistem pemerintahan seperti demokrasi. Aspirasi masyarakat tidak mungkin tercapai tanpa peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal ini dimungkinkan bila seluruh bidang pembangunan dikembangkan secara terpadu, dengan manusia sebagai pusatnya. Perkembangan sosial sebagaimana yang dipelajari dapat mempengaruhi keberadaan manusia yang beradab. Pembangunan masyarakat adalah proses perubahan sifat, sikap dan perilaku masyarakat menjadi lebih baik. 

 Pendidikan agama tidak hanya memberikan konsep pendidikan perbudakan (kultus) yang komprehensif dan komprehensif, tetapi juga sarana moralitas sosial, yang digunakan oleh para pemimpin masyarakat untuk kepentingan rakyat itu sendiri. Imam Al-Ghazali, seorang tokoh dalam pengajaran sejarah Islam, mengungkapkan bahwa pendidikan Islam berarti mempersiapkan anak-anak sejak dini untuk menciptakan kisah yang indah. Salah satu masalah kemanusiaan yang memerlukan perhatian maksimal dari semua kelompok agama adalah pembentukan karakter yang baik dalam diri individu, keluarga, kelompok sosial dan bangsa. Karakter yang kuat adalah fondasi untuk memberikan dampak positif. Siapapun yang memilikinya dapat hidup bersama orang lain, selalu penuh kebaikan dan keharmonisan. Untuk bertahan dari krisis moral, pendidikan karakter sejak dini dan berkesinambungan harus digalakkan. 

 Sebagai salah satu upaya nyata untuk mengembangkan dan membentuk kepribadian sejak dini, perlu dimulai dari kelompok kecil yang disebut keluarga. Rumah yang dipenuhi kedamaian, cinta, kasih sayang dan keberkahan lebih mudah dicapai jika nilai-nilai kebaikan terus ditanamkan. Hal ini dianggap sangat penting dan sahih karena rumah adalah sekolah pertama bagi manusia. Hal ini mempengaruhi sikap anak pada masa remaja dan dewasa terhadap apa yang diterimanya dari kehidupan keluarga. 

 Selain itu, kita juga dapat mengetahui dengan jelas bahwa hidup sebagai warga negara yang majemuk di Indonesia membuat kita sadar akan pentingnya toleransi. Misalnya, sebagai seorang Muslim, Anda harus hidup bertoleransi dengan pemeluk agama lain. Toleransi adalah sikap yang menghargai keterbukaan dan perbedaan sosial. Toleransi berlaku tidak hanya pada keragaman budaya dan agama, tetapi juga pada banyak perbedaan lainnya, seperti menghormati penyandang disabilitas, menghormati pilihan yang tidak setara, dan menghormati pendapat yang berbeda. Toleransi penting karena nilai inilah yang menjadi dasar masyarakat madani. Dengan semangat toleransi, manusia dapat mengatasi perbedaan budaya, menolak stereotip yang tidak adil, dan membangun hubungan yang baik di tengah perbedaan. 

 Rumah adalah sekolah pertama bagi semua orang. Keluarga merupakan sarana pertama untuk meningkatkan toleransi dalam keluarga. Rumah adalah sekolah pertama bagi setiap anak. Keluarga yang ditanamkan nilai-nilai yang tinggi akan menghasilkan keturunan yang bermoral tinggi. Keluarga yang baik hati dan toleran bisa menjadi harta turun-temurun dengan menyejukkan mata dan hati orang tua, atau daya tarik dalam istilah agama. 

beberapa peran penting pendidikan agama:

Memperkenalkan nilai-nilai keagamaan: Pendidikan agama membantu individu untuk memahami nilai-nilai etika, moral, dan spiritual yang terkandung dalam ajaran agama. Hal ini membantu mereka dalam membentuk karakter yang baik dan mengembangkan sikap yang positif terhadap kehidupan dan masyarakat.

Menumbuhkan penghargaan terhadap keberagaman: Pendidikan agama juga berperan dalam mengajarkan individu untuk menghargai dan menghormati keberagaman agama dan keyakinan. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang agama-agama lain, individu dapat memperluas toleransi dan kerjasama antarumat beragama.

Meningkatkan pemahaman tentang agama: Pendidikan agama membantu individu untuk mempelajari agama mereka sendiri secara lebih mendalam, termasuk keyakinan, praktik, sejarah, dan teologi. Hal ini membantu mereka untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang identitas keagamaan mereka dan mempraktikkan agama mereka dengan benar.

Mendorong kerohanian dan keterhubungan: Pendidikan agama membantu individu untuk mengembangkan dimensi spiritual dalam hidup mereka. Dengan mempelajari agama dan praktik keagamaan, individu dapat mengembangkan hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan atau dengan prinsip-prinsip spiritual yang diyakini mereka.

Menanamkan nilai-nilai sosial: Pendidikan agama juga berperan dalam menanamkan nilai-nilai sosial seperti keadilan, kejujuran, kerja sama, dan kasih sayang. Melalui pemahaman agama, individu diajarkan untuk berperilaku dengan cara yang bermanfaat bagi masyarakat dan mengutamakan kepentingan orang lain.

Membentuk moral dan etika: Pendidikan agama berperan penting dalam membentuk moral dan etika individu. Agama memberikan kerangka nilai dan prinsip-prinsip etis yang menjadi panduan dalam pengambilan keputusan dan perilaku sehari-hari.

 Toleransi dapat dibangun dalam keluarga sejak usia dini, karena sejak dini anak menerima nilai-nilai dasar kehidupan yang terutama tercermin dari sikap dan nilai-nilai orang tua dan lingkungan terdekatnya. Anak belajar banyak tentang menghargai perbedaan karena melihat orang tuanya mampu menunjukkan rasa hormat dan toleransi beragama tanpa memandang ras, warna kulit, kemampuan fisik, dan kecerdasan. Melalui percakapan sehari-hari, orang tua harus menyampaikan pentingnya menenun keberagaman. Perbedaan harus diterima sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Orang-orang diciptakan berbeda sehingga orang-orang akan mengenal dan menghormati satu sama lain, bukan saling membenci. Karena itu,  tidak seorang pun boleh menganggap dirinya lebih penting daripada orang lain. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk didengarkan, dihargai dan diperhatikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun