Mendorong kerohanian dan keterhubungan: Pendidikan agama membantu individu untuk mengembangkan dimensi spiritual dalam hidup mereka. Dengan mempelajari agama dan praktik keagamaan, individu dapat mengembangkan hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan atau dengan prinsip-prinsip spiritual yang diyakini mereka.
Menanamkan nilai-nilai sosial: Pendidikan agama juga berperan dalam menanamkan nilai-nilai sosial seperti keadilan, kejujuran, kerja sama, dan kasih sayang. Melalui pemahaman agama, individu diajarkan untuk berperilaku dengan cara yang bermanfaat bagi masyarakat dan mengutamakan kepentingan orang lain.
Membentuk moral dan etika: Pendidikan agama berperan penting dalam membentuk moral dan etika individu. Agama memberikan kerangka nilai dan prinsip-prinsip etis yang menjadi panduan dalam pengambilan keputusan dan perilaku sehari-hari.
 Toleransi dapat dibangun dalam keluarga sejak usia dini, karena sejak dini anak menerima nilai-nilai dasar kehidupan yang terutama tercermin dari sikap dan nilai-nilai orang tua dan lingkungan terdekatnya. Anak belajar banyak tentang menghargai perbedaan karena melihat orang tuanya mampu menunjukkan rasa hormat dan toleransi beragama tanpa memandang ras, warna kulit, kemampuan fisik, dan kecerdasan. Melalui percakapan sehari-hari, orang tua harus menyampaikan pentingnya menenun keberagaman. Perbedaan harus diterima sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Orang-orang diciptakan berbeda sehingga orang-orang akan mengenal dan menghormati satu sama lain, bukan saling membenci. Karena itu,  tidak seorang pun boleh menganggap dirinya lebih penting daripada orang lain. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk didengarkan, dihargai dan diperhatikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H