Mohon tunggu...
Fikri Lilhawadis
Fikri Lilhawadis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca dan mengajar

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Story Rain

25 Maret 2023   21:33 Diperbarui: 25 Maret 2023   21:35 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Saat itu ku berdiri di antara bangunan-bangunan tinggi di sekitarku. Butiran hujan sedikit demi sedikit turun mengenai tubuhku, ku berdiri di dekat bangunan tinggi itu. Kuambil sebuah payung hitam dari dalam tasku lalu ku buka untuk menutupi kepala dan tubuhku. Lama ku berdiri di antara gemericiknya hujan dan bangunan tinggi itu, sambil melirik ku perhatikan sekitarku, tak banyak orang yang berjalan di depanku, dan saat itu kesepian mulai hadir dalam kesendirianku. Hari semakin senja , tubuhku gemetar oleh dingin nya angin yang berhembus bersamaan dengan hujan, yang sedikit demi sedikit menghembus menembus kulitku.

Ku menghela napas, tercium melalui hidung mungilku wewangian murni dari alam. dinginnya cuaca di senja ini dalam fikirku , ku melihat jalanan di depan mataku namun sampai saat ini tak seorang pun melintas di depanku untuk menghampiriku, ku melihat ke atas ternyata awan hitam itu yang menutupi senja indahku dalam fikirku.

Dalam kesendirianku dengan rasa penasaran, ku mencoba melirik sekelilingku rupanya aku mulai melihat beberapa orang keluar dari bangunan tinggi itu dan kulihat jauh dari arah kanan ku sorotan cahaya dari sebuah mesin besar beroda 4 itu. Sedikit kesepianku digoyahkan oleh rasa senangku.

Awal malam mulai menutupi senja , saat itu aku memakai atasan berwarna putih dan short kirt berwarna hitam. Sedikit ku tersadar ternyata itu yang membuat tubuh ini terasa dingin. Ku melihat kebawah, sepatuku pun basah oleh hujan yang masih setia bersamaku. Namun ku tak peduli dengan itu , aku akan tetap berdiri diantara hujan itu untuk menunggu seseorang yang dari tadi ku tunggu. Dalam benakku berfikir kesendirianku bukan lah kesia-siaan karena alasan ku melakukan ini bukan lah keisengan melainkan kesetiaanku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun