Siapa sih yang tidak kenal dengan tempe ? Ya, tempe merupakan makanan yang kaya akan gizi yang terbuat dari bahan dasar kedelai. Tempe merupakan bahan makanan yang enak dijadikan untuk lauk makanan di rumah. Berbagai macam olahan masakan bisa dikreasikan dengan berbahan baku tempe. Masakan yang sering dimasak dan lebih dikenal dengan menggunakan bahan baku tempe adalah Sambal Teri Kacang Tanah atau yang biasa kita sebut dengan SARTIKA. Masakan ini sering sekali dibuat karena masakan ini memiliki rentang waktu yang tahan sampai dengan 3 hari atau bahkan 1 minggu tergantung bagaimana cara pengolahannya.
Nah, oleh sebab itu kami dari kelompok mahasiswa KKN UNIMED 2023 Desa Suka Jadi, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai melakukan kunjungan ke salah satu pabrik tempe yang ada di Desa Suka Jadi yang berada di Dusun I. Pabrik tempe ini di rintis oleh sepasang suami istri yang bernama Pak Kusno dan Bu Zulfa. Selama pabrik berjalan, Pak Kusno dan Bu Zulfa dibantu oleh 2 orang yang masih dalam status keluarga dari Bu Zulfa.
Kunjungan kami sekaligus juga untuk menjalin tali silaturahmi agar terciptanya kerukunan selama proses KKN kami berlangsung. Pada saat kunjungan, kami banyak membahas tentang bagaimana pembuatan tempe, cara pengolahannya, bahan yang digunakan apa saja dan bahkan sampai bagaimana proses pemasaran yang dilakukan oleh Pak Kusno dan Bu Zulfa pada tempe-tempe yang sudah di produksi serta Pak Kusno memberikan informasi kemana saja tempe-tempe yang sudah jadi dipasarkan. Pemasaran tempe pada pabrik Pak Kusno masih disekitar kawasan perbaungan saja. Rentang harga tempe dalam kategori pengambilan pabrik dikisaran harga Rp 800 s/d Rp 5.000 disesuaikan dengan permintaan costumer.
Pak Kusno banyak sekali memberikan kami informasi terkait proses yang ada di pabrik pembuatan tempenya. Pak Kusno dengan senang hati memberikan tips terkait bagaimana usaha itu dapat berkembang, bagaimana mencari pelanggan, dan masih banyak lagi. Kami mendengarkan dengan seksama karena hal tersebut merupakan bekal ilmu ketika kami ingin menjalankan sebuah bisnis seperti Pak Kusno dan Bu Zulfa.
Kondisi dapur pembuatan tempe terbilang masih kecil karena ini merupakan produksi rumahan. Walaupun hanya produksi rumahan, tetapi penjualan tempe Pak Kusno telah menyebar di daerah Perbaungan. Pemasaran tempe Pak Kusno ini telah memasuki suply pada restoran dan juga warung-warung kecil di daerah sekitar Perbaungan.
Tempe yang dihasilkan oleh pabrik tempe Pak Kusno dan Bu Zulfa sangat bagus dan juga baik. Proses fermentasi untuk membuat tempe menjadi matang dan siap dijual membutuhkan waktu sekitar 1 hari atau bahkan sampai 2 hari tergantung dengan kondisi cuaca yang ada di daerah tersebut. Ketika cuaca dalam kondisi panas terik matahari, maka proses fermentasi pada tempe akan semakin cepat, begitupun sebaliknya ketika cuaca dalam kondisi sering hujan, maka proses fermentasi akan semakin lama pula.
Tempe yang sedang di fermentasi diletakkan di rak khusus agar proses fermentasi dapat memberikan hasil yang maksimal. Setelah proses fermentasi selesai, tempe yang sudah matang dari hasil fermentasi dikumpulkan dan setelah itu tempe dipasarkan ke lokasi yang memang menjadi tempat dipasarkannya tempe dari pabrik Pak Kusno dan Bu Zulfa seperti warung-warung sayur, pajak, dan beberapa lokasi lainnya.
Sekian dulu nih cerita kegiatan KKN kami yang dimana kami berkunjung ke pabrik tempe Pak Kusno dan Bu Zulfa. Pada kunjungan tersebut, banyak informasi pemahaman dan juga wawasan yang kami dapat terkait dari proses produksi tempe sampai dengan proses tempe dipasarkan. Cukup sampai disini dulu ya guys, nantikan kisah kegiatan KKN kami berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H