Success Story Kota Prabumulih itu bahkan menjadi salah satu topik pada Rakernas Kementrian Agraria dan Tata Ruang Kepala BPN pada tanggal 13 s.d 16 Januari 2016 di Hotel Aryaduta Palembang. Disamping itu juga inovasi ini pernah dipamerkan di arena Hari Pangan Sedunia Tingkat Nasional di Jakabaring Palembang dan Hari Agraria Nasional dan Tata Ruang (Hantaru) di Hall Selatan Senayan Gelora Bung Karno Jakarta diakhir tahun 2015.
Bantuan lain yang didapatkan adalah berasal dari Kementerian ESDM yang melanjutkan bantuan gas gratis tahun 2016 ini sebanyak 32.000 sambungan rumah tangga sasaran melengkapi hampir 10.000 sambungan yang telah dinikmati oleh masyarakat Kota Prabumulih (saat ini Kota Prabumulih menjadi Kota Percontohan Gas Rumah Tangga Nasional).
Kemudian, Kementerian Perdagangan membantu grobak (bakso, tekwan, lemari) untuk masyarakat miskin berjualan, mesin pencacah limbah plastik, dan lain-lain. Kementerian Pertanian membantu traktor, hand tractor, mesin pompa air, dan lain-lain. Tidak ketinggalan juga Kementerian Tenaga Kerja membantu alat-alat untuk pelatihan serta pendampingan terhadap penduduk miskin dan memiliki usaha.
Pada saat ini proses pengerjaan “RUSUNAWA MBR” tersebut sedang berjalan dan dilakukan oleh rekanan yang dipilih oleh fihak Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. Rusunawa MBR tersebut dibangun dilingkungan Islamic Center Kota Prabumulih.
Pergesaran pola fikir (mind set) masyarakat penerima bantuan yang selama ini dikenal instan, temporer, sementara dan tidak mandiri telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Prabumulih sejak Agustus tahun 2015. Hal ini perlu dilakukan dengan harapan banyak masyarakat miskin sekarang pada saat tertentu nanti (tiga tahunan) dapat segera “naik kelas” atau “wisuda” dengan berfokus pada peningkatan pendapatan keluarga sesuai dengan usaha yang dimiliki.
Prinsifnya adalah penduduk miskin yang berusia produktif harus bisa menghasilkan pendapatan untuk keluarga. Paling tidak penghasilan keluarga dapat mencapai dan memenuhi standar kebutuhan hidup layak di Kota Prabumulih. Program ini mulai menampakkan secercah harapan, disaat kondisi sulit seperti sekarang Masyarakat Prabumulih tetap gigih berjuang untuk keluar dari jerat kemiskinan.
Hasilnya adalah disaat terjadi peningkatan penduduk miskin di provinsi Sumatera Selatan, Kota Prabumulih tidak andil menyumbang peningkatan tersebut bahkan angka kemiskinan menunjukkan trend yang menggembirakan dan cenderung menurun yaitu dari 11,23% (2013) menjadi 10,86% (2014), dan dari sisi jumlah juga mengalami penurunan yaitu dari 19.393 (2013) menjadi 19.020 jiwa (2014).
Inspirasi inovasi bangun rumah baru Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Prabumulih itu begitu banyak memberikan kemanfaatan bagi penanggulangan kemiskinan, khususnya di “Bumi Seinggok Sepemunyian”, “seiya sekata”, “seiring sejalan” Kota Prabumulih Sumatera Selatan. Ingat bahwa “miskin bukan pilihan”. Tidak ada dari ummat manusia dimuka bumi ini yang mau hidup miskin. Jadi, tugas kita adalah mengurus teman-teman, sahabat dan orang-orang yang hidupnya belum seberuntung kita tersebut. Insya allah barrokah.