Mohon tunggu...
fikrijamil
fikrijamil Mohon Tunggu... Administrasi - Wong Dusun Tinggal di Kampung

Menulis Untuk Menjejak Hidup

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Prabumulih Kota Berjuta Peduli

3 Mei 2016   08:47 Diperbarui: 3 Mei 2016   19:03 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa pentingnya budaya “peduli” itu...?

Yang tergambar didalam budaya peduli itu adalah meningkatnya berbagai indikator dan “pengakuan” dunia luar terhadap masyarakat dan Pemerintah Kota Prabumulih. Berbagai penghargaan telah diraih oleh Pemerintah Kota Prabumulih seperti :

  • Baznas Award sampai dengan CSR Award ditingkat nasional.
  • Predikat Wajar Tanpa Pengecualian untuk opini audit tata kelola keuangan daerah selama tiga tahun berturut-turut;.
  • Lencana Kebaktian Sosial untuk Walikota dari Presiden RI;
  • Adipura untuk Kota terbersih;
  • Sanipura Award;
  • Hatinya PKK tingkat Nasional;
  • Dan penghargaan-penghargaan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu

Serta meningkatnya indIkator-indikator seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Prabumulih. Menurut BPS Kota Prabumulih, pada tahun 2010, IPM Kota Prabumulih tercatat 69,39. Seiring dengan membaiknya perekonomian, IPM Kota Prabumulih secara perlahan naik mencapai 72,20 pada tahun 2014 atau naik sebesar 2,81 poin. sehingga menempatkan Kota Prabumulih dengan IPM tertinggi ke-3 di Provinsi Sumatera Selatan. Jauh diatas IPM Provinsi Sumatera Selatan sebesar 66,75. Menurut kriteria UNDP angka 72,20 untuk IPM Kota Prabumulih yang berada pada rentang 70-79,99 itu termasuk “tinggi”.

Meningkatnya IPM selama periode 2010-2014 tidak terlepas dari membaiknya kinerja Pemerintah Kota Prabumulih yang ditunjukkan oleh peningkatan komponen IPM. Konkritnya, angka harapan hidup, angka harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran riil per kapita semuanya meningkat.

Pada tahun 2014, Kota Prabumulih memiliki laju pertumbuhan ekonomi sebesar 11,51 % dan berada diurutan nomor dua di Provinsi Sumatera Selatan. Pertumbuhan ekonomi Kota Prabumulih itu jauh lebih tinggi dan jauh diatas pertumbuhan ekonomi provinsi Sumatera Selatan sebesar 6,48%.

Posisi relatif tingkat keberhasilan program pembangunan manusia dengan laju pembangunan ekonomi, antara capaian suatu kabupaten/kota dengan capaian rata-rata provinsi berdasarkan peringkat dalam kawasan wilayah Provinsi Sumatera Selatan digunakan perbandingan data capaian IPM tahun 2014 dan pertumbuhan ekonomi tahun 2014.

BPS pada tahun 2014 itu berdasarkan perbandingan tersebut, menempatkan Kota Prabumulih bersama dengan Kota Palembang dan Kota Lubuk Linggau berada di kuadran I dengan capaian IPM 2014 dan laju pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata perolehan Provinsi Sumatera Selatan.

Meningktanya IPM tersebut juga ekuivalen dengan menurunnya angka kemiskinan di Kota Prabumulih yang cukup signifikans. Data BPS ini bisa menjadi indikator linier-nya program pemerintah Kota Prabumulih yang begitu “peduli” dengan penurunan angka kemiskinan. Angka kemiskinan di Kota Prabumulih menunjukkan trend yang menggembirakan dan cenderung menurun yaitu dari 11,23% (2013) menjadi 10,86% (2014), dan dari sisi jumlah juga mengalami penurunan yaitu dari 19.393 (2013) menjadi 19.020 jiwa (2014). Angka sebesar 10,86% ini juga jauh dibawah tingkat kemiskinan Provinsi Sumatera Selatan sebesar 13,32 % pada tahun 2014.

Sedemikian pentingnya rasa peduli yang bisa mengangkat harkat dan martabat serta secara bersama dan bersinergi antara pemerintah dan masyarakat Kota Prabumulih. Karena itu menjaga budaya bergotong royong yang menjadi ruh tegak dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang tersemat dalam semboyan “Bumi Seinggok Sepemunyian” adalah kewajiban kita terutama masyarakat yang berdiam dan tinggal di Prabumulih.

Kepedulian Pemerintah Kota Prabumulih itu juga dibuktikan dengan sebegitu seriusnya Walikota Prabumulih bersama jajaran dan masyarakat Kota Prabumulih untuk memelihara lingkungan dengan gerakan “operasi semut” disetiap peringatan hari-hari besar seperti Hari Pendidikan nasional dan lain sebagainya. “Operasi Semut” itu dilakukan dengan memungut sampah dari berbagai titik dan membawanya ke TPA. Prabumulih pun menjadi Kota Bersih dan sungguh sudah sangat layak disebut sebagai Kota Adipura.

Kepedulian masyarakat dan Pemerintah Kota Prabumulih sebagai “Kota Berjuta Peduli” itu sekarang ditantang untuk tetap menjadikan Kota Prabumulih sebagai “kota terdepan” terutama dalam menjaga lingkungan dengan bersama-sama bersuara bulat, berteriak keras dan nyaring untuk “menolak eksploitasi batu bara di Kota Prabumulih sampai kapan pun dan oleh siapa pun”.

---Hidup Kota Prabumulih, Bumi Seinggok Sepemunyian...-----

*Fikrijamillubay, Mei 2016*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun