Kemampuan Kota Prabumulih yang telah menyelesaikan 8.000 sambungan gas rumah tangga dianggap sebagai salah satu bentuk keseriusan Pemerintah Kota dalam mensinergikan program Pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Namun didalam sambutannya Beliau (Menteri ESDM) juga mengapresiasi kepedulian dan kegigihan Pemerintah Kota Prabumulih yang bahu-membahu menyelesaikan permasalahan yang ada di Kota Prabumulih khususnya dalam pengentasan kemiskinan. Kemampuan Pemerintah Kota Prabumulih mendorong para pegawai khususnya Pegawai Negeri Sipilnya yang tidak memiliki penghasilan sebaik pegawai pertamina untuk menyisihkan sebagian dari penghasilannya membangun baru rumah tidak layak huni milik masyarakat miskin, membelikan prostege (alat bantu gerak) bagi orang yang tidak mampu yang tidak memiliki kaki dan tangan agar bisa produktif bekerja, serta memberikan dukungan pembiayaan, pendampingan dan pelatihan usia produktif menjadi modal tersendiri bagi Menteri ESDM untuk ikut serta mengangkut (dalam bahasa Beliau “menginspirasi) program APBN ke Kota Prabumulih.
Ditambahnya 32.000 sambungan gas rumah tangga itu juga masih menyisakan 5 desa dan 2 kelurahan yang belum dialiri gas yang meliputi Kelurahan Tanjung Rambang dan Kelurahan Payu Putat serta Desa Talang Batu, Desa Rambang Senuling, Desa Karang Bindu, Desa Karya Mulya, Desa Karangan dan Desa Karang Bindu serta Desa Tanjung Telang.
Alhamdulillah, Pihak Pertamina dalam hal ini PT. Pertagas yang diamini oleh Bapak Menteri ESDM pada saat acara itu juga akhirnya langsung menyetujui dan bersepakat untuk membangun total pemenuhan kebutuhan gas rumah tangga untuk seluruh masyarakat Kota Prabumulih.
Era baru telah dimulai di Kota Prabumulih. Harga gas yang mengalir melalui jaringan gas rumah tangga yang dikelola oleh PD. Petro Prabu jauh lebih murah dan hemat serta lebih aman dan tidak merepotkan. Produktifitas masyarakat Prabumulih tentu akan dituntut dan dinanti. Mayarakat di Kabupaten/Kota lain pasti melirik dan ingin mendengar success story keberhasilan di Kota Prabumulih.
Masyarakat kurang mampu telah dikelola dengan baik oleh Pemerintah Kota Prabumuluh bersama seluruh stakeholder yang ada di Kota ini. Kepedulian pemerintah juga sudah dijawab dengan mengalirnya berbagai bantuan ke masyarakat kurang mampu itu. Sekarang saatnya mereka dididik, dilatih dan didampingi untuk “naik kelas” ke tempat yang lebih “bermartabat” yaitu melalui pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan pendapatan keluarga.
Tahun depan (2017) adalah “tahunnya pemberdayaan” di Kota Prabumulih sesuai dengan tahapan RPJMD yang telah disusun bersama dengan DPRD Kota Prabumulih. Kota Prabumulih telah “mencuri” start untuk lebih dini memberdayakan masyarakat sejak dua tahun yang lalu (2014). Sudah saatnya masyarakat Kota Prabumulih menunjukkan semangat dan kemandiriannya bersama Pemerintah Kota untuk mewujudkan masyarakat Prabumulih PRIMA Berkualitas.
Jaya terus Prabumulih “KOTA GAS”. The real full city gas in Indonesia.
*PRABUMULIH-22032016*