Mohon tunggu...
fikrijamil
fikrijamil Mohon Tunggu... Administrasi - Wong Dusun Tinggal di Kampung

Menulis Untuk Menjejak Hidup

Selanjutnya

Tutup

Politik

“Esemka” Kendaraan Jokowi Menuju Jakarta, Apa Kabar Mu?

16 Maret 2016   14:34 Diperbarui: 16 Maret 2016   14:44 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyitir pernyataan Walikota Solo Hadi Rudiyatmo pada detiknews.com "Jika benar Esemka resmi menggandeng Proton kita pantas kecewa. Spirit awal merancang mobil Esemka adalah mobil nasional hasil karya anak bangsa. Berarti itu mengingkari komitmen awal," ujarnya, Kamis (3/3/2016). Rudy adalah salah seorang yang ikut serta mempromosikan Esemka ketika Jokowi masih menjabat sebagai Walikota Solo dan dia menjadi Wakil Walikota. Saat ini juga ternyata sedang dikembangkan pabrik untuk memproduksi mobil Esemka di Desa Demangan Kabupaten Boyolali sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.

Terus apa kabar dengan para pemesan mobil Esemka seperti yang dulu diberitakan banyak memesan mobil tersebut...? Apakah mobil-mobil tersebut sudah melantai di jalanan...?

Salah satu pemesan itu adalah Roy Suryo. Mobil pesanan Roy Suryo itu tipe double cabin dan sudah diujicoba oleh Roy Suryo sendiri. Menurut Roy, mobil tersebut handal, nyaman dan enak dikendarai serta tidak ditemukan masalah. Ternyata pemesan yang lain banyak yang menarik diri dari pemesanan mobil esemka tersebut. Dengan beberapa alasan, mulai dari DP yang harus dibayar sebesar 30%, lambatnya produksi dan lain-lain.

Mengapa mobil Esemka redup ditengah ngetopnya Jokowi..? tentu jawaban ini mudah sekali dikemukakan yaitu :

(1)  Berubah pimpinan,  berubah pula kebijakan;

Hal ini seharusnya tidak perlu terjadi, karena Jokowi merupakan duta mobil esemka yang sekarang menjadi Presiden dari lebih 200 juta penduduk Indonesia. Tentu penentu kebijakan adalah Beliau. Keputusannya ada ditangan Beliau, namun sepertinya di Era Jokowi justru banyak inovator muda nasional hengkang keluar negeri. Terakhir kasus Dr. Warsito T. Purnomo dengan rompi antikankernya.

(2)  Kebijakan yang tidak serius dan tidak berpihak dengan aset nasional alias setengah hati dan “angat-angat tai ayam”;

Kebijkan yang seperti ini menghadirkan kebijakan sesaat yang sesat. Hadirnya Jokowi pada saat penandatanganan MoU antara PT Adiperkasa Citra Lestari dan Proton Holdings Bhd, bisa menjadi indikasi tidak seriusnya Jokowi terhadap pengembangan aset nasional. Hal ini juga mengindikasikan walaupun sudah jadi penentu kebijakan tidak ada jaminan keberlangsungan Mobil Esemka menjadi mobil nasional. Meskipun hal ini sudah dibantah Jokowi bahwa kerja sama tersebut merupakan kerjasama “B to B” antara PT. Adiperkasa Citra Lestari milik Mantan Kepala BIN Jend (purn) AM. Hendropriyono dengan Proton Holdings Bhd milik Malaysia tersebut, namun sampai hari ini tidak mengurangi sedikit pun kecurigaan masyarakakat terkhusus musuh-musuh politik Jokowi.

(3)  Kebiasaan “mudah lupa” dengan sejarah;

Pendiri Bangsa ini pernah mengingatkan kepada kita untuk “JASMERAH” alias “jangan sekali-kali melupakan sejarah”. Pepatah juga bilang “kacang tidak boleh lupa pada kulitnya”. Ini saatnya Jokowi dan para pembantu serta partai pengusung dan pendukung Jokowi menunjukkan tajinya untuk sedikit lebih serius mengurus aset bangsa. Kalau tidak semuanya akan lari dan “dipelihara” oleh orang luar. Bangsa kita bukan bangsa yang tidak memiliki orang-orang yang pandai nan cerdas. Fakta empiriknya adalah banyak sekali penemu teknologi terkini pun berasal dari Indonesia. Mereka diakui di luar sana dan bisa hidup enak. Sementara disini dinegeri sendiri, jangankan hidup enak, sekedar untuk berkarya saja sulitnya bukan main.

Terlepas dari itu semua, niat awal untuk menjadikan Mobil Esemka sebagai mobil nasional yang dikerjakan para anak muda siswa SMK di Solo itu merupakan niat baik yang harus disokong oleh banyak pihak dan tidak boleh diabaikan begitu saja. Apalagi Jokowi sudah sukses dihantarkan oleh Mobil Esemka menjadi Tokoh Nasional. Sekarang lah saatnya menjadikan mobil esemka sebagai kendaraan massal nasional. Mulailah dulu dengan menjadikan Mobil Esemka sebagai kendaraan RI-1 sebagaimana janjinya pada saat kampanye menuju Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun