Mohon tunggu...
Fikri hidayatulloh
Fikri hidayatulloh Mohon Tunggu... Relawan - Santri

Santri Nu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pengorbanan

11 Juni 2019   10:04 Diperbarui: 11 Juni 2019   10:07 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tetes air mata
Yang Basahi pipi
Membawa luka yang menggenang
Meracuni hati yang menangis

Memancar deras keringat
Mengaliri tubuh yang terampas
Pergi entah di mana?
Membawa impian, jatuh ke mana?

Bagai pungguk merindukan bulan
Jiwa ini terpuruk dalam duka

Pagi yang tak lagi pagi
Malam yang tak lagi malam
Telah lama kumenanti
Tak lekas ia bertandang

Dalam keterpaksaan kuharus bertanding
Seorang diri dalam malam yang mencekam
Hilangkan sejuta ketakutan, bangkitkan sejuta keberanian
Tumbuhkan sejuta kejayaan demi dirinya yang terlelap

Tuhan tidaklah tidur apalagi buta
Semua ini menjadi saksi
Dalam diam kuikhlaskan
Semoga tiada karma yang mematik

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun