Mohon tunggu...
Fikri Hakim
Fikri Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Seorang mahasiswa yang selalu bersemangat menjalani hari-hari penuh tantangan di dunia akademik. Dengan hobi makan, menjadikan petualangan kuliner sebagai cara untuk melepas penat dan menemukan inspirasi baru. Baginya, setiap hidangan adalah pengalaman unik yang melengkapi perjalanan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

masa depan: antara kekhawatiran dan harapan

9 Januari 2025   17:58 Diperbarui: 9 Januari 2025   17:58 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hadis ini menunjukkan pentingnya usaha yang disertai dengan tawakal. Seperti burung yang tetap terbang mencari makanan meskipun tidak tahu di mana akan mendapatkannya, kita juga harus terus berusaha meskipun masa depan tampak tidak pasti. 

Mengubah Ketakutan Menjadi Doa dan Motivasi

Ketakutan tidak selalu buruk. Dalam Islam, ketakutan dapat menjadi pengingat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ketika merasa takut akan masa depan, jadikan itu momen untuk memperbanyak doa. Rasulullah mengajarkan doa berikut: 

"Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu yang halal, jauhkan aku dari yang haram, dan perkayalah aku dengan karunia-Mu sehingga aku tidak membutuhkan siapa pun selain Engkau." 

Doa ini tidak hanya memberi ketenangan, tetapi juga menguatkan hati bahwa Allah adalah sebaik-baik penolong. 

Keyakinan akan Rencana Allah

Sebagai seorang Muslim, kita diajarkan untuk percaya bahwa Allah memiliki rencana terbaik. Bahkan jika sesuatu tidak berjalan seperti yang kita inginkan, itu adalah bagian dari takdir yang telah Allah tetapkan. Rasulullah bersabda: 

"Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Segala urusannya adalah kebaikan baginya. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia ditimpa kesulitan, ia bersabar, dan itu juga baik baginya." (HR. Muslim). 

Kesimpulan

Rasa takut akan masa depan adalah hal yang manusiawi. Namun, dalam Islam, kita diajarkan untuk menggantikan rasa takut itu dengan keyakinan kepada Allah, usaha yang sungguh-sungguh, dan doa yang tulus. 

Masa depan adalah milik Allah, dan tugas kita adalah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Jangan biarkan rasa takut menghentikan langkahmu. Sebaliknya, jadikan itu sebagai pengingat untuk selalu melibatkan Allah dalam setiap keputusan dan usaha. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun