Menulis surat memang bukan merupakan hal yang sulit bagi sebagian orang, berbeda halnya bagi mereka yang tidak memiliki keahlian apalagi sampai mendalami ilmu itu, mereka pasti akan merasa kesulitan dengan proses yang ia akan lewati saat menulis, merangkai dan menata bagian surat tersebut. Oleh karenanya beberapa langkah yang tersaji di artikel ini semoga bisa membantu pembaca untuk merangkai dan menulis surat yang di inginkan.
Langkah-Langkah Penataan Surat
Penataan pesan yang baik bukan hanya merangkaikan kalimat demi kalimat, melainkan membutuhkan kriteria tertentu supaya pesan yang disusun nampak menarik, efisien serta gampang dimengerti. Oleh sebab itu, pengonsep ataupun penulis pesan butuh mencermati langkah- langkah penataan pesan sebagai berikut. Saat sebelum mulai menulis pesan, butuh diresmikan serta dirumuskan terlebih dulu kasus yang hendak di informasikan di dalam pesan itu. Sehabis selesai ditulis, pesan itu sebaiknya ditilik kembali buat mengenali apakah permasalahan yang hendak di informasikan telah tuntas ataupun belum. Saat sebelum ditandatangani, pesan yang sudah diketik rapi butuh ditilik secara jeli sekali lagi.
Saat sebelum menulis pesan misalnya, kita mesti jelaskan dulu apa yang kita hendak tulis, apa tujuan serta hasil yang diharapkan, dan siapa yang hendak dituju oleh pesan kita. Ketidakjelasan itu semua hendak berdampak pada ketidakjelasan isi pesan. Bahasa yang jelas, ialah bahasa yang digunakan tidak memberi kesempatan buat ditafsirkan berbeda dari iktikad penulis pesan. Bahasa yang santun, ialah bahasa yang dipakai menampilkan rasa hormat serta penghargaan yang wajar dari pengirim terhadap penerima pesan. Pengiriman pesan jangan sampai sangat merendahkan dirinya serta menyanjung-nyanjung sasarannya.
Isi Surat
Ditinjau dari segi komposisi, isi surat yang sangat sempurna merupakan yang terdiri atas tiga ragam paragraf, ialah paragraf pembuka, paragraf transisi, serta paragraf penutup. Ketiga tipe paragraf tersebut melaksanakan peranannya tertentu di dalam suatu karangan, termasuk di dalam surat. Memanglah isi surat bisa terbuat pendek, terdiri atas dua, bahkan satu paragraf.
Paragraf pembuka pada suatu surat berperan selaku pengantar untuk pembaca untuk segera mengenali permasalahan pokok surat. Di dalam surat resmi, paragraf pembuka wajib mempunyai kandungan permasalahan pokok surat supaya pembaca pesan tidak lagi bingung ataupun merasa heran tentang surat yang diterimanya.
Paragraf transisi merupakan seluruh paragraf yang ada antara paragraf pembuka serta paragraf penutup. Paragraf transisi sangat berarti sebab di dalamnya ada isi surat yang sebetulnya.
Paragraf penutup berperan membagikan isyarat kalau penjelasan permasalahan pokok pesan telah berakhir. Paragraf ini tidak lagi berisi penjelasan ataupun rincian, melainkan lebih menggambarkan kesimpulan. Pada bagian ini penulis surat bisa menegaskan sesuatu, mengemukakan harapan ataupun imbauan, serta mengucapkan terima kasih, apabila butuh. Paragraf ini pula wajib pendek serta tegas dan tidak basa- basi yang kelewatan.
Bentuk Format Surat
Secara universal, bentuk pesan dibagi atas bentuk lurus serta bentuk takuk. Dan dari dua wujud pesan itu jadi bermacam- macam seperti bentuk lurus penuh, setengah lurus, paragraf menggantung, serta bentuk resmi Indonesia. Dan di antara bentuk- bentuk itu, yang banyak digunakan merupakan bentuk lurus, setengah lurus, serta bentuk resmi Indonesia.
Sekian, TerimakasihÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H