Mahasiswa Ilmu Komunikasi USU Suarakan Aksi Kampanye Bencana Banjir di Kota Medan Melalui Poster Infografis

Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sumatera Utara, melakukan aksi kampanye. Aksi ini dilaksanakan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang berlokasi di Jl. Dr. A. Sofyan No.1 A, Padang Bulan Selayang 1 Kota Medan. Adapun tim yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu Muhammad Fikri Haikal Saragih, Nur Agustilahmi Nasution, Ayu Nabila Putri, dan Sabatini Theresia Ananda Munthe. Dalam pelaksanaanya, kampanye ini berfokus untuk memberikan kesadaran dan edukasi kepada masyarakat mengenai banjir, khususnya di Kota Medan pada Hari Kamis (6/6/24).

Kasus banjir yang terus terjadi di Kota Medan menjadi motivasi mereka untuk melakukan aksi kampanye. Kampanye ini disuarakan melalui media poster, yang berisi informasi terkait penyebab banjir, fakor utama penyebab banjir di Kota Medan, upaya penanganan yang dilakukan pemerintah Kota Medan, serta hal yang harus dilakukan saat terjadi bencana banjir. Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari mata kuliah Komunikasi Bencana yang dibimbing oleh Dra. Fatma Wardi Lubis, MA. dan Farida Hanim, S.Sos., M.Ikom.

Poster Infografis bencana Banjir di Kota Medan yang dibuat Mahasiswa Ilmu Komunikasi USU

Proses pembuatan poster ini memakan waktu satu minggu, yang diawali dengan melakukan riset melalui internet, media sosial, jurnal, dan referensi lainnya. Ayu Nabila Putri ialah satu dari empat mahasiswa yang merupakan anggota aksi kampanye menjelaskan beberapa tantangan yang dihadapi selama persiapan aksi kampanye.

"Cukup sulit untuk menemukan data yang terbaru dan valid terkait banjir di Kota Medan, selain itu kurang luasya relasi dari tim untuk menemukan narasumber yang sesuai dengan topik yang dibahas, juga menjadi kendala," ungkapnya.

Sebagai penutup, Nur Agustilahmi Nasution yang juga merupakan salah satu anggota dari kampannye juga turut memberikan harapan mengenai aksi kampanye ini.

"Kami berharap bahwa kegiatan ini akan memberikan dampak positif kepada masyarakat di Kota Medan. Serta memberikan kesadaran kepada pemerintah dan instansi terkait agar lebih maksimal lagi dalam penanganan bencana banjir," jelas Lahmi.