Mohon tunggu...
Fikri Haekal Akbar
Fikri Haekal Akbar Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin

Fikri Haekal Akbar merupakan penulis buku "Mahastudent: Mahasiswa dengan Segala Keresahannya".

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Mundurlah Paris, Kamu Memalukan!

5 Agustus 2024   10:45 Diperbarui: 5 Agustus 2024   10:45 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paris, kota cinta yang selalu mempesona, seharusnya menjadi panggung megah bagi atlet-atlet dunia. Namun, ironisnya, Olimpiade 2024 di sini justru menjadi pesta kontroversi dan ketidakberesan. Skandal, ketidakjujuran, dan permasalahan mencuat ke permukaan. Sebuah tragedi yang mengingatkan kita bahwa di balik gemerlapnya sorot lampu, ada cerita gelap yang perlu diperbaiki.

Paris 2024 seharusnya menjadi momen gemilang di mana kota penuh sejarah ini memamerkan kemegahannya kepada dunia melalui pesta olahraga terbesar, Olimpiade. Namun, apa yang kita saksikan malah menjadi parade skandal yang mempermalukan. 

Opening Ceremony Dibungkus Dengan Pelecehan Perjamuan Terakhir dan Skandal LGBT

Pada upacara pembukaan Olimpiade 2024 di Paris, Prancis, terjadi kontroversi yang melibatkan adegan yang dianggap melecehkan keyakinan umat Kristiani. Biasanya, kontingen atlet olimpiade dari setiap negara diperkenalkan di stadion. Namun, di Paris, mereka memperkenalkan diri dengan naik kapal, menyusuri aliran Sungai Seine. Acara yang berlangsung selama lebih kurang empat jam ini mendapatkan beberapa tanggapan positif, termasuk saat penampilan diva Kanada, Celine Dion.

Namun, kontroversi muncul setelah sekelompok drag queen menampilkan pertunjukan yang mengingatkan penonton pada salah satu peristiwa sakral bagi umat Kristen, yakni "Perjamuan Terakhir" atau The Last Supper. Kritik bermunculan di media sosial, termasuk dari para pesohor dunia. Elon Musk, melalui akun Twitter miliknya, menyatakan bahwa pertunjukan tersebut sangat tidak menghormati orang Kristen dan menekankan bahwa umat Kristen harus berani membela agama mereka. Politikus sayap kanan Prancis, Marion Marchal, juga menganggap pertunjukan tersebut tidak layak tampil dan merupakan provokasi yang didalangi oleh sayap kiri.

Selain itu, dalam pertunjukan tersebut, Katedral Notre Dame yang sedang dalam tahap pembangunan juga ditampilkan dengan segmen tarian ekstensif sebagai penghormatan pada pekerja konstruksi yang membangun kembali ikon Paris setelah kebakaran pada tahun 2019. Para penari menirukan pekerjaan di udara pada perancah, dan lonceng katedral bahkan dibunyikan untuk pertama kalinya sejak kebakaran tersebut.

Kontroversi ini memicu perdebatan tentang batasan seni dan penghormatan terhadap keyakinan agama dalam acara-acara besar seperti Olimpiade. Meskipun opening ceremony Olimpiade Paris 2024 mencoba menghadirkan momen-momen bersejarah dan menghormati pekerja konstruksi, adegan yang dianggap menghina umat Kristen tetap menjadi sorotan dan memicu reaksi dari berbagai pihak.

 
Atlet Triatlon Dipaksa Berenang di Sungai Seine

Setelah kontroversi pembukaan, skandal lain muncul ketika para atlet triatlon dipaksa berenang di Sungai Seine selama Olimpiade Paris 2024. Sungai ini terkenal dengan polusinya dan sejarahnya yang buruk, sehingga banyak yang meragukan keamanan bagi para atlet yang harus berenang di sana. Sebelum acara triatlon, latihan renang untuk para atlet dibatalkan dua hari berturut-turut karena polusi di Sungai Seine. Pada hari Minggu, sesi "familiarisasi" juga dibatalkan karena alasan yang sama. 

Para atlet harus berhadapan dengan kenyataan bahwa mereka harus berenang di sungai yang sebelumnya dikenal sangat tercemar. Sebelum Olimpiade, pihak Prancis telah melakukan pengujian air sungai untuk mengukur kualitasnya. Parameter yang diuji meliputi bakteri E. coli dan Enterokokus, yang merupakan indikator adanya kotoran manusia, serta patogen lainnya. Meskipun ada keraguan, pada pagi hari sebelum acara, hasil pengujian menunjukkan bahwa air Sungai Seine memenuhi standar yang ditetapkan oleh World Triathlon, badan pengatur olahraga triatlon. Oleh karena itu, acara triatlon tetap berlangsung dengan para atlet berenang di sungai tersebut.

Atlet triatlon dari berbagai negara menghadapi tantangan berenang di Sungai Seine. Beberapa di antaranya mengalami kesulitan karena arus sungai yang kuat dan kondisi air yang tidak ideal. Taylor Spivey, atlet triatlon dari Tim USA, mengungkapkan bahwa dia menelan "banyak air" selama berenang di Sungai Seine. Meskipun dia tidak khawatir tentang kualitas air, dia menggambarkan arus sungai yang "luar biasa" dan "menggemparkan", hingga dia merasa perlombaan hampir dibatalkan. Spivey mengomentari, "Aku merasa seperti berlari di atas treadmill di satu tempat." Meskipun para atlet berjuang melawan kondisi yang tidak ideal, mereka tetap berkompetisi dengan semangat dan tekad. Namun, keputusan untuk memaksakan berenang di Sungai Seine tetap menjadi sorotan dan memicu perdebatan tentang prioritas kesejahteraan atlet dalam acara olahraga besar seperti Olimpiade.

Makanan Mentah dan Kekurangan Porsi

Olimpiade Paris 2024 bukan hanya ajang kompetisi para atlet terbaik dunia, tetapi juga menjadi perhelatan kuliner yang menarik. Dalam acara sebesar ini, penyediaan makanan menjadi bagian penting yang mendapat banyak sorotan. Dengan sekitar 15.000 atlet dari 206 negara, panitia harus menyiapkan makanan dalam jumlah besar dan beragam untuk memenuhi kebutuhan nutrisi para atlet.

Namun, sayangnya, meski sudah menyediakan berbagai jenis makanan, kinerja panitia Olimpiade Paris 2024 masih menuai kritik. Kontingen Norwegia mengeluhkan porsi makanan yang terlalu sedikit dan kualitasnya yang kurang memuaskan. Tore Oevrebroe, Chef de Mission kontingen Norwegia, bahkan menyindir bahwa negaranya memiliki kualitas makanan yang lebih baik. Tim Inggris Raya juga menyuarakan ketidakpuasan mereka dan sampai mendatangkan chef dari Inggris ke Paris karena makanan di perkampungan atlet dinilai sangat buruk. Banyak atlet mengkritik soal makanan, mulai dari kekurangan makanan hingga daging yang disajikan masih mentah.


Sabotase Kereta dan Bus Kontingen Mogok
Selain masalah makanan yang telah disoroti, insiden sabotase kereta dan bus mogok di Olimpiade Paris 2024 memang menimbulkan keprihatinan. Beberapa jam menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024, serangan pembakaran mengacaukan jaringan kereta cepat Prancis. Serangan ini disebut-sebut sebagai upaya sabotase terencana. Kebakaran mempengaruhi jalur Atlantik, wilayah utara, dan timur Prancis, menyebabkan pembatalan dan penundaan jadwal kereta pada saat lalu lintas sangat padat untuk perjalanan liburan musim panas. 

Para penyerang memulai kebakaran di saluran yang membawa banyak kabel serat optik, yang berfungsi untuk menyampaikan informasi keselamatan bagi masinis atau mengontrol motor untuk titik yang mengubah rel. Sekitar 800 ribu penumpang diperkirakan terpengaruh selama akhir pekan karena kerusakan berat dan membutuhkan banyak tenaga kerja untuk memperbaikinya. Jaringan kereta api Prancis sibuk akhir pekan itu, bukan hanya karena Olimpiade tetapi juga karena orang-orang kembali dari atau pergi untuk liburan musim panas. Layanan antara Paris dan utara serta timur Prancis mengalami penundaan 90 menit hingga dua jam. Operator kereta cepat Eurostar juga mengumumkan pembatalan beberapa layanan di seluruh jaringannya yang menghubungkan Prancis, Inggris, Belgia, Belanda, dan Jerman, termasuk kereta dari Paris ke London. 

Selain kereta, bus yang membawa atlet skateboard juga mengalami masalah. Insiden bus mogok mengganggu jadwal pertandingan dan menunjukkan ketidakmampuan pihak berwenang dalam mengelola transportasi untuk acara sebesar ini. 

Perampokan Terhadap Atlet

Insiden perampokan yang menimpa gelandang Thiago Almada dari timnas Argentina U-23 memang menambah catatan kelam dalam Olimpiade Paris 2024. Pada sesi latihan sebelum pertandingan pembukaan sepak bola di grup B antara Argentina dan Maroko, aset senilai US$ 54.000 (sekitar Rp 879 juta) milik Almada dicuri. Barang-barang yang hilang termasuk jam tangan, cincin, dan beberapa barang pribadi lainnya.

Kontroversial Penyelenggara dalam Cabor Sepakbola dan Bulutangis

Pertandingan antara Argentina dan Maroko dalam cabang sepak bola Olimpiade Paris 2024 memang menarik perhatian banyak orang. Pada pertandingan tersebut, Maroko berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-1. Namun, ada beberapa insiden yang menimbulkan kontroversi. Kericuhan dari suporter Maroko yang melemparkan botol minuman, sepatu, hingga petasan ke lapangan, terutama ke bangku pemain Argentina, menjadi sorotan. Gol penyeimbang kedudukan Argentina pada masa injury time dianulir melalui VAR setelah pertandingan sempat ditangguhkan karena kericuhan. Situasi ini tentu menimbulkan pertanyaan tentang fair play dan integritas dalam penyelenggaraan Olimpiade.

Selain itu, undian bulutangkis Olimpiade Paris 2024 menunjukkan bahwa pasangan ganda putra Perancis, Lucas Corvee dan Ronan Labar, mendapatkan slot tambahan setelah menang banding kepada Badan Arbitrasi Olahraga (CAS). Mereka tergabung dalam Grup D bersama pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto. Keputusan ini memunculkan pertanyaan tentang transparansi dan kriteria dalam alokasi slot, serta apakah ada faktor favoritisme yang memengaruhi keputusan tersebut.


Mundurlah Paris, kamu memalukan. 

Apa yang seharusnya menjadi ajang perayaan prestasi dan persatuan global berubah menjadi parade kesalahan dan kontroversi. Olimpiade Paris 2024 seharusnya menjadi lambang kemajuan dan kedamaian, tetapi yang terjadi malah sebaliknya. Paris, dengan segala kekacauan dan skandalnya, telah gagal menjaga kehormatan dan marwah Olimpiade yang baik dan adil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun