Ritual Kendi Nusantara -- Bukan Sekedar Ritual
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa Presiden menyebutkan bahwa Ritual Kendi Nusantara merupakan bentuk dari kebhinnekaan dan persatuan di Indonesia dalam rangka membangun Ibu Kota Nusantara. Tanah dan air dari seluruh wilayah di Indonesia dikumpulkan menjadi satu dan dimasukkan pada satu kendi yang disebut Kendi Nusantara.
Namun bila dimaknai lebih dalam, ritual tersebut bukan sekedar simbolis kebhinnekaan dan persatuan semata. Ritual Kendi Nusantara merupakan wujud ikrar setia dari segenap bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke terhadap keputusan atas pemindahan ibu kota Republik Indonesia.
Sebagai contoh pada konteks sejarah Islam misalnya, yang mana ketika Rasulullah Muhammad SAW ingin menyebarluaskan Islam dengan melakukan hijrah, maka terdapat sekumpulan orang dari Yatsrib yang menemui Nabi Muhammad dan beberapa orang yang telah terlebih dahulu memeluk Islam dari Mekkah di suatu tempat bernama Aqabah secara sembunyi-sembunyi.Â
Setelah menganut Islam, mereka lalu bersumpah setia untuk melindungi para pemeluk Islam dan Muhammad dari kekejaman penduduk Mekkah. Hingga akhirnya, umat Islam yang ada di Mekkah melakukan hijrah ke Yatsrib pada tahun berikutnya dan membentuk pemerintahan baru berlandaskan Islam di Yatsrib yang diubah namanya menjadi Madinatun Nabi atau lebih dikenal dengan nama Madinah.Â
Pada perkembangannya, Islam berkembang pesat sehingga berbagai suku di Jazirah Arab memeluk Islam dan menyatakan setia kepada pemerintahan Islam. Suku-suku dari berbagai wilayah di Jazirah Arab tersebut berbondong-bondong ke Madinah mengucapkan ikrar mereka kepada Islam, yang diabadikan dalam Surah An-Nashr (Qur'an Surah ke-110) ayat 2.
Pada konteks Ritual Kendi Nusantara tersebut, tanah dan air merupakan simbol kearifan lokal dari masing-masing wilayah yang mempunyai beragam latar belakang (baik itu unsur, filosofi daerah masing-masing ataupun latar belakang pemilihan lokasi tanah dan air di wilayah tersebut) untuk dipersatukan dalam satu kendi, yang bermakna satu bingkai Republik Indonesia yang beribukotakan di Nusantara. Namun lebih dari itu, ritual ini merupakan wujud ikrar setia dari berbagai wilayah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke terhadap keputusan besar terkait pemindahan ibu kota Republik Indonesia.Â
Dengan ikrar tersebut, berarti mereka siap mendukung dengan sumber daya yang ia miliki (yang disimbolkan dengan tanah dan air tersebut) untuk turut membangun IKN. Bahkan ini berarti juga tidak ada lagi perdebatan pro atau kontra terkait pemindahan ibu kota di kalangan masyarakat wilayah masing-masing, termasuk halnya di ibu kota sebelumnya -- Jakarta.Â
Hal yang menarik pada ritual tersebut, DKI Jakarta menjadi provinsi pertama yang menuangkan tanah dan air ke Kendi Nusantara. Dapat dikatakan bahwa Jakarta secara simbolik menyatakan menerima keputusan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara.
Lebih dari itu juga, Ritual Kendi Nusantara juga  merupakan penegasan kembali dari Sumpah Pemuda 1928 untuk tetap bertanah air satu, tanah air Indonesia. Penegasan untuk kembali bersatu dalam bingkai NKRI setelah sempat terpecah akibat Pemilihan Umum, namun perlahan dirajut kembali melalui kebersamaan menghadapi pandemi COVID-19.
Harapannya, semoga kebersatuan segenap bangsa Indonesia yang disimbolkan dengan Ritual Kendi Nusantara tersebut dapat mengukuhkan semangat kita untuk menuju Indonesia Maju, yang salah satu implementasinya melalui pemindahan ibu kota yang berbasis Smart City.