Mohon tunggu...
M Fikri Alhabib (107)
M Fikri Alhabib (107) Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Saya memiliki hobi berolahraga seperti main voli, badminton, dan renang. Untuk keahlian saya memiliki keahlian desain grafis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Strategi Dakwah untuk Pengembangan Komunitas Lokal dan Global

19 Desember 2024   23:57 Diperbarui: 19 Desember 2024   23:57 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

A. Pengertian Strategi Dakwah

Istilah "strategi" memiliki akar etimologis dari bahasa Yunani, yaitu strategos, yang berarti "komandan militer" pada zaman demokrasi Athena. Dalam konteks dakwah, strategi merujuk pada rencana yang terstruktur untuk menyampaikan ajaran Islam secara efektif sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sasaran dakwah. Dakwah sendiri merupakan usaha menyampaikan pesan Islam secara bijaksana agar individu dan masyarakat memahami dan mengamalkan ajaran Islam.

Menurut Al-Bahy Al-Khauly (1987:35), dakwah bertujuan mengubah situasi ke arah yang lebih baik, bukan hanya dalam hal keimanan dan ibadah, tetapi juga dalam kesadaran manusia akan keberadaan dan keadaan hidup mereka. Oleh karena itu, strategi dakwah bertujuan membangun masyarakat yang lebih baik secara spiritual, sosial, dan ekonomi.

B. Strategi Dakwah untuk Pengembangan Komunitas

1. Pengembangan Komunitas Lokal

Dakwah di tingkat lokal melibatkan pendekatan holistik untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Strategi yang dapat diterapkan meliputi:

  • Pemberdayaan Ekonomi: Dakwah digabungkan dengan pelatihan kewirausahaan dan pengelolaan keuangan syariah untuk meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat. Contohnya adalah pembentukan koperasi berbasis syariah dan pelatihan keterampilan usaha kecil.
  • Pendidikan Berbasis Dakwah: Program dakwah yang mencakup pendidikan agama dan pelatihan keterampilan hidup, seperti menjahit atau teknologi informasi, dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
  • Pembentukan Pusat Pembelajaran: Pusat seperti pesantren atau rumah tahfidz dapat menjadi sarana untuk mengajarkan ilmu agama dan pengetahuan praktis yang mendukung kehidupan sehari-hari.
  • Penguatan Jaringan Sosial: Melalui program dakwah yang menekankan nilai gotong royong dan saling membantu (ta'awun), masyarakat dapat memperkuat ikatan sosial dan menyelesaikan masalah bersama.

2. Pengembangan Komunitas Global

Dalam skala global, strategi dakwah memerlukan pendekatan lintas budaya untuk menyampaikan pesan Islam yang inklusif. Strategi ini mencakup: 

  • Memanfaatan Teknologi dan Media Sosial: Media digital menjadi sarana utama untuk menyampaikan dakwah secara global dengan konten yang relevan terhadap isu-isu internasional, seperti keadilan sosial dan perdamaian.
  • Pendekatan Multikultural: Dengan menghargai keberagaman budaya dan bahasa, dakwah dapat disampaikan melalui dialog antarbudaya dan terjemahan materi dakwah ke berbagai bahasa.
  • Kolaborasi dengan Organisasi Internasional: Kerjasama dengan organisasi kemanusiaan dapat memperluas dampak dakwah, seperti program bantuan kemanusiaan berbasis nilai Islam.
  • Pendekatan Ilmiah: Dakwah yang berbasis rasionalitas dan ilmu pengetahuan dapat membantu menjawab tantangan zaman, seperti isu perubahan iklim dan ketidakadilan sosial.

C. Studi Kasus Keberhasilan Dakwah

1. Pemberdayaan Ekonomi di Indonesia

Di Desa Cisarua, Jawa Barat, Baznas berhasil mengintegrasikan program dakwah dengan pemberdayaan ekonomi. Melalui pelatihan keterampilan usaha bagi ibu rumah tangga, masyarakat tidak hanya memahami zakat dan infak, tetapi juga menjadi lebih mandiri secara finansial.

2. Dakwah Pendidikan di Senegal

Di Afrika Barat, lembaga-lembaga dakwah seperti Tariqa Tidianiya mengelola sekolah yang mengajarkan agama dan keterampilan praktis. Pendekatan ini mengurangi kemiskinan dan pengangguran serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.

3. Dakwah Global di Malaysia

Malaysia menjadi contoh sukses dalam dakwah global dengan program inklusif, seperti World Peace Forum yang mempromosikan dialog antaragama. Melalui pendekatan ini, Islam diperkenalkan sebagai agama yang mendukung perdamaian dunia.

Kesimpulan

Dakwah yang terencana dan terintegrasi dengan pemberdayaan masyarakat memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif dalam komunitas lokal dan global. Keberhasilan dakwah tidak hanya terletak pada penyampaian ajaran agama, tetapi juga pada kontribusinya dalam membangun masyarakat yang lebih mandiri, adil, dan sejahtera. Studi kasus dari berbagai negara menunjukkan bahwa dakwah dapat menjadi alat transformasi yang efektif untuk mengatasi tantangan sosial dan ekonomi, sekaligus memperkuat nilai-nilai Islam dalam kehidupan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun