Mohon tunggu...
M Fikri Alhabib (107)
M Fikri Alhabib (107) Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Saya memiliki hobi berolahraga seperti main voli, badminton, dan renang. Untuk keahlian saya memiliki keahlian desain grafis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Erat antara Konteks Sosial dan Kultural dalam Pembentukan Identitas

23 Oktober 2024   08:48 Diperbarui: 23 Oktober 2024   09:33 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Pengertian Konteks Sosial dan Kultural.

Konteks sosial dan kultural adalah dua aspek penting yang berperan dalam membentuk dinamika kehidupan masyarakat.

    Konteks sosial merujuk pada latar belakang dan keadaan sosial yang melibatkan hubungan antara individu dan kelompok dalam masyarakat, termasuk struktur sosial, norma, dan peran yang ada. Konteks sosial juga mencakup berbagai faktor seperti kelas sosial, status, kekuasaan, dan interaksi dalam masyarakat, yang semuanya dipengaruhi oleh faktor waktu, tempat, ekonomi, dan politik.

    Di sisi lain, konteks kultural mengacu pada elemen budaya yang memengaruhi cara berpikir, nilai-nilai, dan norma yang dianut oleh suatu masyarakat. Budaya mencakup bahasa, agama, seni, adat istiadat, serta warisan sejarah dan tradisi yang diwariskan antar generasi. Konteks kultural ini terbentuk melalui interaksi individu dalam komunitas tertentu, yang menciptakan pola hidup dan identitas kultural.

2. Hubungan Konteks Sosial dan Kultural dalam Masyarakat.

    Kedua konteks ini saling berkaitan dan memengaruhi. Konteks sosial membentuk bagaimana budaya dipraktikkan, sementara budaya mengarahkan bagaimana individu bertindak dalam masyarakat. Contohnya, dalam masyarakat agraris yang menganut budaya gotong royong, konteks sosial mendukung kerja sama kolektif dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, masyarakat yang lebih individualis mungkin mengutamakan kepentingan pribadi dalam berbagai interaksi sosial.

    Dalam hubungan sosial, budaya menjadi panduan dalam pembentukan identitas sosial. Identitas ini kemudian memengaruhi bagaimana seseorang berinteraksi, mengambil keputusan, dan memahami peran mereka dalam struktur kekuasaan yang ada. Norma budaya yang dianut juga memengaruhi perilaku kolektif dan tatanan sosial masyarakat secara keseluruhan.

3. Peran Konteks Sosial dan Kultural dalam Pembentukan Identitas dan Perilaku Individu.

    Identitas individu dibentuk melalui interaksi dalam konteks sosial dan kultural. Sejak kecil, seseorang dibentuk oleh nilai-nilai budaya yang ada di lingkungannya, yang memengaruhi cara pandang dan tindakan sosialnya. Faktor-faktor seperti status ekonomi dan kelas sosial juga memainkan peran penting dalam menentukan perilaku sosial seseorang. Misalnya, individu dari kelas sosial menengah mungkin memiliki akses lebih besar terhadap pendidikan, yang pada akhirnya memengaruhi cara mereka berinteraksi dan berpikir dibandingkan dengan individu dari kelas bawah.

    Individu dari kelompok yang kurang beruntung mungkin mengalami marginalisasi sosial, yang membatasi akses mereka terhadap sumber daya sosial seperti pendidikan atau kesehatan. Ini menunjukkan bagaimana konteks sosial dapat berperan dalam menentukan peluang dan perilaku individu di masyarakat.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konteks Sosial dan Kultural.

Beberapa faktor utama yang mempengaruhi dinamika sosial dan kultural di masyarakat antara lain:

1. Globalisasi:

Proses globalisasi membawa perubahan besar dalam nilai, norma, dan gaya hidup di berbagai masyarakat. Melalui arus informasi dan teknologi, budaya asing masuk dan memengaruhi budaya lokal, menciptakan campuran budaya baru.

2. Perubahan Teknologi:

Teknologi, terutama media sosial, telah mengubah cara orang berinteraksi. Teknologi mempercepat penyebaran informasi dan budaya, memengaruhi cara hidup masyarakat di berbagai belahan dunia.Urbanisasi menyebabkan perpindahan penduduk dari desa ke kota, menciptakan lingkungan sosial yang lebih kompleks. Di kota-kota besar, berbagai kelompok sosial dan budaya hidup berdampingan, menciptakan dinamika sosial baru.

4. Politik dan Kekuasaan:

Kebijakan pemerintah dan struktur kekuasaan memengaruhi bagaimana konteks sosial dan kultural dijalankan. Negara otoriter cenderung mengontrol kebebasan sosial dan budaya, sedangkan negara demokratis lebih mendukung kebebasan berekspresi.

5. Dinamika Perubahan Konteks Sosial dan Kultural.

Konteks sosial dan kultural tidak bersifat statis, tetapi terus berubah. Perubahan ini bisa disebabkan oleh faktor ekonomi, demografi, atau pengaruh budaya asing. Misalnya, modernisasi seringkali membawa pergeseran nilai-nilai kultural, seperti peran gender. Seiring berkembangnya kesadaran akan kesetaraan gender, norma yang dahulu kaku mulai berubah, menciptakan struktur sosial yang lebih inklusif.

Asimilasi budaya juga menjadi bagian dari dinamika ini, terutama di masyarakat multikultural. Interaksi antara kelompok etnis yang berbeda dapat menghasilkan adopsi elemen budaya antar kelompok, menciptakan bentuk budaya baru.

6. Pengaruh Konteks Sosial dan Kultural dalam Pendidikan.

Pendidikan menjadi sektor yang sangat dipengaruhi oleh konteks sosial dan kultural. Sistem pendidikan seringkali merefleksikan nilai-nilai budaya suatu bangsa. Di masyarakat dengan budaya kolektivis, misalnya, pendidikan menekankan kerja sama dan pencapaian bersama, sedangkan masyarakat individualis lebih fokus pada pencapaian personal. Globalisasi dan perkembangan teknologi juga memengaruhi perubahan dalam sistem pendidikan, yang menuntut metode pengajaran lebih adaptif terhadap tantangan zaman.

KESIMPULAN.

Konteks sosial dan kultural memengaruhi setiap aspek kehidupan masyarakat. Interaksi antara keduanya membentuk identitas sosial individu dan kelompok, serta menentukan dinamika hubungan sosial dalam masyarakat. Berbagai faktor seperti globalisasi, teknologi, politik, dan urbanisasi terus memengaruhi perubahan konteks ini. Memahami hubungan dan dinamika konteks sosial dan kultural membantu kita mengerti bagaimana masyarakat berfungsi, serta bagaimana kita dapat berkontribusi pada perubahan sosial yang lebih positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun