Mohon tunggu...
M Fikri Alhabib (107)
M Fikri Alhabib (107) Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Saya memiliki hobi berolahraga seperti main voli, badminton, dan renang. Untuk keahlian saya memiliki keahlian desain grafis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Prinsip dan Pendekatan Terpadu dalam Dakwah: Kebenaran, Keadilan, dan Kesejahteraan sebagai Pilar Utama

9 Oktober 2024   08:02 Diperbarui: 9 Oktober 2024   08:11 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prinsip dasar dalam dakwah ada tiga macam yaitu : Kebenaran, Keadilan, dan Kesejahteraan

1. Kebenaran:

Dakwah harus berlandaskan pada kebenaran yang sesuai dengan ajaran Al-Qur'an dan Sunnah. Penyampaian pesan Islam harus jujur, akurat, dan tanpa distorsi. Ini memastikan bahwa umat memahami agama dengan baik dan benar.

2. Keadilan:

Dakwah menekankan pentingnya keadilan, kesetaraan, dan hak asasi manusia. Dakwah harus memperjuangkan keadilan sosial, menentang diskriminasi, dan menciptakan kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan.

3. Kesejahteraan:

Dakwah juga berfokus pada kesejahteraan masyarakat. Ini mencakup promosi perdamaian, harmoni sosial, dan upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program-program sosial seperti pendidikan dan kesehatan.

Ketiga prinsip ini saling melengkapi dan mendukung, menjadikan dakwah sebagai alat perubahan sosial yang efektif.

Integrasi prinsip-prinsip filsafat dakwah dengan teori-teori keilmuan.

1. Pendekatan Teoritis dalam Dakwah:

Prinsip kebenaran dapat diintegrasikan dengan teori komunikasi, seperti komunikasi transaksional, untuk memastikan penyampaian pesan yang akurat. Teori pembelajaran sosial juga menekankan pentingnya teladan da'i.

2. Metode dan Strategi Dakwah:

Prinsip keadilan dapat diwujudkan melalui teori komunikasi partisipatif dan perubahan perilaku, memastikan semua suara didengar dan diterima dalam masyarakat.

3. Kontekstualisasi Pesan:

Prinsip kesejahteraan dapat dihubungkan dengan teori pembangunan berkelanjutan, menyesuaikan pesan dakwah dengan kebutuhan sosial masyarakat.

4. Psikologi Audiens:

Teori psikologi sosial dan motivasi dapat membantu memahami perilaku audiens dan cara terbaik untuk menyampaikan pesan dakwah yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

5. Dialog Antaragama:

Prinsip toleransi bisa diintegrasikan dengan teori interaksi antarbudaya dan negosiasi, menciptakan ruang dialog yang menghargai perbedaan.

6. Refleksi dan Kritik:

Prinsip kritik konstruktif dapat diterapkan melalui teori refleksi kritis untuk mengevaluasi praktik dakwah dan memperbaiki pendekatan berdasarkan umpan balik yang diterima.

Integrasi ini menghasilkan pendekatan dakwah yang holis

tik dan relevan dalam konteks modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun