Mohon tunggu...
M Firma Fikri
M Firma Fikri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Perform Waktu SD

12 Februari 2016   17:03 Diperbarui: 12 Februari 2016   17:35 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gak tahu tiga hari sebelum acara perpisahan di SD gue diadain, gue jadi dag dig der. Gue ngerasain kayaknya perpisahan nanti bakal menjadi ajang buat tunjuk muka tak berdosa deh. Oh gue baru teringat ternyata gue dulu pernah disuruh kepala sekolah gue yang biasa dipanggil Pak Agung nyanyi di perpisahan SD gue.

Ceritanya gini gue pas waktu cabut dari sekolah lewat belakang ruang guru. Gara-gara gue gak mau ikut eskul senam gitu. Gue dan temen-temen gue pasukan berani mati akhirnya dipanggil ke kantor. Dengan tampang seram mata melotot Pak Agung nyuruh kami satu per satu buat menghadap dia. Buat kasih alasan kenapa cabut waktu eskul senam, Asep dipanggil duluan.

"Kenapa kamu gak ikut senam?"

"Kesiangan Pak abis nonton bola," jawab asep singkat.

"Oh, ngapain kamu nonton bola?"

Suara Pak Agung mulai meninggi.

"Ikut taruhan Pak, kalo menang nanti bagi dua sama orang tua."

"Dasar bego!!!" Pak Agung benar-benar marah. "Sekarang kamu lari dua puluh keliling!!!"

Tanpa nasi basi Asep langsung menuju ke lapangan untuk melaksanakan tugas yang sangat mulia.

Sekarang giliran Prita yang dipanggil temen cewek gue yang punya muka inosen, yang lebih sering ketinggalan buku pelajaran daripada binder.

"Prita kenapa kamu gak ikut eskul senam?" Suara Pak Agung gak lagi tinggi.

"Itu Pak aku kesiangan adik aku semalem sakit dia minta aku mijitin dia, ngerokin dia, buatin dia air panas. Aku gak tega ngeliat adik aku sakit-sakitan."

"Ya, sudah kamu boleh masuk kelas."

Entah kenapa mendengar jawaban Absurd dan muka memelas, Prita gak di hukum cuman disuruh masuk kelas. Benar-benar bagus akting Prita.

Setelah satu lusin anak dipanggil akhirnya giliran gue dipanggil.

"Kenapa kamu tidak ikut eskul senam?" tanya Pak Agung penuh selidik. Sangat membentak kayaknya dia sangat yakin kalo gue yang menghasut semua anak-anak gak ikut eskul.

Karena gue lagi seneng nonton hal-hal yang berbau motivasi. Gue jawab dengan kata bijak, "Itu bukan tujuan hidup aku, aku tidak mau jadi instruktur senam."

"Lalu apa tujuan hidup kamu?"

"Aku mau jadi musisi Pak."

"Coba kamu nyanyi

"Nyanyi pak?

Gue tanya balik.

"Iya nyanyi!!!"

Gue tarik nafas dulu dalem-dalem akhirnya terlantunlah lagu Kuburan, "C a minor D minor ke G ke C lagi..."

Kira-kira kayak gitu liriknya semua temen gue ngakak berhenti-henti setelah denger gue nyanyi.

Pak Agus berdiri dan bertepuk tangan, "Ok suara kamu bagus nanti kamu tampilnya di perpisahan."

Setelah itu gue langsung cabut dari ruang guru sama temen-temen gue. Setelah agak jauh dari ruang guru, terdengar jelas Pak Agung ketawa ngakak. Ya, pada dasarnya gue gak terlalu memperdulikan perkataan Pak Agung yang nyuruh gue nyanyi.

Acara perpisahan pun datang gue sama Ibu gue datang jam sembilan pagi. Sesuai dengan undangan acara dimulai jam sembilan pagi. Di dalam gedung tempat perpisahan gue, orang tua sama siswa di pisahin. Di bagian kiri siswa di bagian kanan orangtua. Selama satu jam gue cuman di nikmati sama Pak Agung yang cuap-cuap di panggung yang kalo selesai selalu ngomong, "Mohon maaf hanya ini yang dapat saya sampaikan."

Setelah semua acara selesai dan saatnya kita buat jajan di sekitaran gedung tiba-tiba Pak Agung naik ke atas panggung dengan cengengesan. "Ibu, bapak, atau wali murid yang saya hormati. Sebelum acara kita tutup, ada baiknya kita mendegar suara emas dari anak didik kami yang bernama Firma Fikri."

FIRMA FIKRI!!!

Mampus Pak Agung nyuruh gue nyanyi semua temen gue nyemangatin gue. Dengan terpaksa gue pun naik panggung buat menghadap Pak Agung.

"Bapak sudah gila ya, Pak suara saya ini fals Pak. Cuman buat acara kacau aja.

"Tidak kamu harus tampil suara kamu itu bagus masa bakat dipendam!!!"

Ya Tuhan ternyata gue nyanyi diiringi organ tunggal.

"Mau nyanyi apa dek."

"Lagu bunda dari Melly Goeslaw."

Intro lagu dimulai, gue ngerasa lagi konser tunggal. Pas lirik pertama gue lantunin semua orang bertepuk tangan. Pas bagian tengah lagu gue mulai lupa lirik, dan ada bagian gue teriak sangan kenyang. "kan selalu ada di dalam hatiku." Semua di dalam gedung ketawa lalu bertepuk tangan. Gue benar-benar malu.

Setelah selesai nyanyi gue nyamperin ibu gue buat mintak duit mau jajan eh dia bilang gini, "Kamu anak siapa?"

Ternyata ibu gue sangat malu dengan kejadian tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun