Mohon tunggu...
Muhammad Fikri
Muhammad Fikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Tanjungpura/pernah mengikuti lomba esai dan KTI se-Indonesia

Perkenalkan nama saya fikri. Saya adalah seorang penulis sekaligus bookstagram starter yang akan mengedukasi kawan-kawan pembaca dengan topik yang bervariasi. Isu terkini, politik, sosial, sains, dan lain-lain. Stay tune

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kasus Vina Cirebon Tidak Akan Terulang Jika 3 Pencegahan Ini Diterapkan

15 Mei 2024   09:31 Diperbarui: 15 Mei 2024   09:37 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus Vina Cirebon masih melekat di pikiran masyarakat. Pada saat itu korban tidak hanya dibunuh bersama kawannya tapi juga diperk4sa ramai-ramai. Lu bayangin deh betapa beratnya penderitaan korban sebelum meninggal dunia. Syukurnya sih 8 pelaku sudah ditangkap namun kita berdoa semoga 3 pelaku yang masih buron dapat ditangkap dan dihukum mati. gue g akan bahas mengapa 3 pelaku ini masih buron, dan juga g akan bahas kronologi kasus ini gmn. gue mau bahas akar dari kasus pemerk4saan dan pembunuhan di Indonesia

"Pemerk4saan itu salah pemerintah, mereka kurang tegas"

Pendapatmu masuk akal tapi emangnya semua dosa harus dilempar ke pemerintah kita? Nggk bisa gitu. Kasus kayak gini terjadi di Indonesia karena kurangnya moralitas anak bangsa. Yang dewasa aja masih banyak yang negatif sikapnya, apalagi yang remaja.

Solusi yang dapat diterapkan adalah dengan melakukan 3 pencegahan berikut:

  • Perkuat Pendidikan Karakter Anak Bangsa

Pendidikan karakter harus diperkuat dalam segala Lembaga. Keluarga dan sekolah harus berjuang keras dalam menegakkan Pendidikan karakter demi mencegah degradasi moral. Karena jika bukan pendidikan karakter yang diperkuat maka strategi apalagi yang dapat dilakukan untuk mencegah kasus ini? pelaku pemerkosa diluar sana mah bodo amat ama moral karena emang dulunya g diajarin moral atau diajarin tapi kurang tegas dari pihak ortunya.

"Nak lain kali jangan gitu yah"

Udah, gitu doang? g akan mereka dengerin. Kita harus lebih action lebih mereka dengar.

Pendidikan tidak melulu tentang ceramah, Pendidikan harus dibarengi dengan pengawasan dan sanksi, untuk itulah aturan dibuat. Orang tua atau kakak harus mendidik, mengatur, serta mengawasi anak/adik dengan baik, tanpa terlewatkan sedikitpun kesalahan yang fatal. Bukan bearti harus mengikuti mereka setiap detik layaknya stalker. Gunakan teknik interogasi yang tepat.

Dengan pendidikan karakter yang kuat maka anak/adik kita akan menjadi orang yang berilmu dan mentaati hal yang baik serta menjauhi hal yang terlarang.

Jika generasi bangsa Indonesia mendekati pergaulan yang tidak sehat maka katakan selamat datang pada kasus Vina kedua.

Ada suatu kisah nyata dari seorang siswa berinisial N yang udah hamil diluar nikah, gue ngutip kisah ini dari website kumparan. Ia awalnya adalah anak yahh baek baek gitu lah g tau pacaran, masih bocah bau kencur gitu lah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun