Mohon tunggu...
Fatihatul Insan Kamil Ramadhani Imama
Fatihatul Insan Kamil Ramadhani Imama Mohon Tunggu... -

Fatihatul Insan Kamil Ramadhani Imama (fikri)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tua- tua Kelabang

24 Mei 2011   16:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:16 3263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelabang itu hidup lagi. Menjadi lebih gesit. Gerakannya lincah. Mirip pengemudi tong setan. Entahlah analoginya saya juga asal tulis. Pokoknya dia hidup lagi dan lebih sigap. Tapi posisinya sudah berubah. Kali ini di tempat saya meletakkan botol sabun cair. Aneh. Itu kelabang keempat! Di saat yang hampir bersamaan juga muncul lagi kelabang. Kelabang kelima! Apa ini? Musim kawin kelabang? Kelabang lagi wisuda? Argh!

Dengan serta merta dua - duanya saya bunuh. Mati kau.

Saya ga ngerti kenapa tadi malem mendapat fenomena ganjil seperti itu. Kelabang bermunculan. Pesugihankah? Santetkah? Musim kawinkah? Apel malam? Ronda? Ah entahlah! Yang jelas kelabang menempati posisi ketiga hewan yang saya benci. Itu saja.

[Jogjakarta. 24 Mei 2011. 11:40 PM. Fikri]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun