Mohon tunggu...
FIKRI FARIKHIN
FIKRI FARIKHIN Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen Institut Agama Islam Al-Qodiri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru dan Tiktok

10 Agustus 2022   05:43 Diperbarui: 10 Agustus 2022   06:00 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekarang hampir di semua kota di Indonesia, generasi muda kita memiliki akun tiktok dan bahkan mereka menjadi konten kreator dari akun tiktoknya tersebut. 

Selain sebagai konten kreator, mereka juga sebagai konsumen dari konten tiktok yang kita sudah maklum, konten tiktok tidak semua mempunyai dampak positif untuk generasi muda kita.

Sehingga, hemat kami, kita sudah seharusnya sebagai guru mengikuti Perkembangan zaman yang tidak bisa kita bendung lagi. Kita tidak bisa untuk selalu melarang mereka untuk tidak menonton hal-hal yang tidak mendidik peserta didik kita. Karena sifat manusia, semakin dilarang, semakin memotivasi untuk melakukannya. 

Oleh karena itu, seharusnya para guru zaman ini, mengikuti Perkembangan zaman namun tidak tergerus oleh zaman tersebut. Guru seharusnya memiliki akun tiktok dan sebisa mungkin membuat konten tiktok yang bermanfaat, sehingga hal itu bisa mengubah tontonan tiktok yang negatif menjadi tontonan yang sangat positif. 

Hal itu sudah dilakukan oleh Ibu Ira Mirawa, M. Ilkom, seorang Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, beliau telah memiliki 900 k ++ followers on tiktok dan juga instagram. 

Ini masih satu dosen atau guru. Andai semua guru mau membuat konten tiktok seperti beliau, maka tiktok akan diwarnai dengan hal-hal yang positif. Sehingga hal yang negatif akan dilupakan dan dihiraukan oleh para anak didik kita.

Oleh karena itu, marilah kita mulai saat ini membuat alun tiktok dan membuat konten yang positif sesuai bidang keahlian kita masing-masing yang akhirnya kita tetap bisa mendidik para generasi muda kita meski dengan cara yang sama sekali berbeda dengan pendidikan yang kita dapatkan selama kita dulu menuntut ilmu.

Menurut saya hal ini sah-sah saja. Karena semua itu tergantung pada niatnya. Kendati kita bermain tiktok namun tujuan kita adalah dengan niatan yang mulia, insyaallah hal itu juga akan bernilai ibadah yang diterima oleh Allah Swt.

Yang terakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih karena telah membaca tulisan ini, dan Semoga tulisan ini ada manfaat dan barakahnya untuk kita semua. Amin

Tulungagung 10 Agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun