Selain itu, faktor historis juga dapat mempengaruhi persepsi waktu. Misalnya, di negara-negara Eropa, terutama di Inggris, budaya kapitalisme yang muncul pada abad ke-18 sangat mempengaruhi cara orang Eropa memandang waktu. Kapitalisme menekankan pada penggunaan waktu secara efektif dan efisien, yang berbeda dengan nilai-nilai tradisional yang lebih dihargai dalam budaya Asia.
Berdasarkan faktor-faktor budaya dan historis yang mempengaruhi persepsi waktu, dapat disimpulkan bahwa orang Asia dan Eropa memiliki cara pandang yang berbeda terhadap waktu. Hal ini dapat mempengaruhi cara mereka berinteraksi dalam situasi yang melibatkan waktu, seperti dalam bisnis dan pariwisata. Oleh karena itu, penting bagi individu dan organisasi yang berinteraksi dengan orang dari budaya yang berbeda untuk memahami perbedaan persepsi waktu ini dan mencoba untuk menyesuaikan diri dengan budaya mereka untuk mencapai keberhasilan dalam interaksi tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H