Mohon tunggu...
Fikri Dwi
Fikri Dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakir Ilmu

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. -Pramoedya Ananta Toer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesalahan Umum Sejarawan

18 Desember 2021   11:53 Diperbarui: 18 Desember 2021   11:56 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umumnya kesalahan-kesalahan sejarawan dalam proses penulisan sejarah – disesuaikan dengan proses penelitian – adalah, kesalahan pemilihan topik, kesalahan pengumpulan sumber, kesalahan verifikasi, kesalahan interpretasi, dan kesalahan penulisan.

Pertama dan yang paling awal adalah proses pemilihan topic, adalah salah satu hal pertama yang wajib dilakukan oleh para sejarawan, tanpa memilih topic, para sejarawan tidak bisa melakukan sebuah penelitian. Selain itu, para sejarawan harus berhati-hati dalam pemilihan topic. karena harus mengacu pada  fakta yang sebenarnya terjadi bukan sekedar opini  emosional dan intelektual. kesalahan dalam  pemilihan argumen.

Tahap heoristik atau pengumpulan sumber merupakan tahap yang paling penting ketika rekonstruksi sejarah dan penulisan sejarah karena tanpa sumber, sejarah tidak dapat ditulis. Dalam menulis, tentunya seorang sejarawan harus memastikan keaslian sumbernya agar kesalahan-kesalahan dapat ditemukan. Kesalahan dalam menyusun sumber-sumber ini juga merupakan langkah terpenting bagi seorang sejarawan yang mencoba membuat sejarah, karena tanpa sumber sejarah tidak dapat ditulis. Kolektor sumur yaitu; Kesalahan holistik, kesalahan pragmatis, kesalahan ad hominem, kesalahan kuantitatif, dan kesalahan estetika.

Kedua Dalam ulasan atau kritik  penelitian historis, seorang sejarawan harus lancar pada saat ulasan ini, tentu saja, ada juga kesalahan, misalnya, kesalahan kesalahan post hoc, hoc yang cukup. Kemudian Pada tahap interpretasi, jelas ada kesalahan dalam memberikan  penjelasan sejarah, yang harus diingat  sejarawan adalah terkait erat dengan logika yang  diterima dan  dengan tubuh pengetahuannya. kesalahan yang tidak membedakan alasan, penyebab, kondisi dan motivasi.

Tentu saja, ada juga kesalahan dalam tahap penulisan atau historiografi. Dalam historiografi, sejarawan perlu mengembangkan sejarah disiplin ilmu seperti cacat penalaran, cacat naratif, dan cacat generalisasi dalam tulisan. Tentu saja ada  kesalahan saat menulis. Dibuat oleh seorang sejarawan, tetapi masih mengacu pada peristiwa aktual atau aktual tanpa mengarang atau bahkan memanipulasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun