Mohon tunggu...
Fikri Aulia Madani
Fikri Aulia Madani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berusaha

i`ts time to change

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kuliner Legendaris Tetap Eksis dan Laris Manis

23 Juni 2021   23:33 Diperbarui: 23 Juni 2021   23:53 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BANTUL - Siapa coba yang tidak kenal dengan istilah "Bumi Projotamansari" ? yang merupakan singkatan dari Produktif-Profesional, Ijo royo royo, Tertib, Aman, Sehat, dan Asri. Tentunya sudah tidak asing lagi, Nah Bantul namanya yang berbatasan dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman di sebelah utara, Kabupaten Gunung Kidul di sebelah timur, Samudra Hindia di sebelah selatan, serta Kabupaten Kulon Progo di sebelah barat.

Bantul terkenal dengan berbagai macam pariwisata, seni budaya, dan kuliner khas tentunya. Lazimnya tongseng dimasak dengan bahan baku daging kambing muda. Tapi sebuah warung di Bantul Yogyakarta justru menyajikannya khusus dengan daging ayam jantan yang sudah berusia tua. Solusi bagi para penderita darah tinggi untuk bisa tetap aman menikmati kehangatan menu masakan popular di Bantul ini yaitu Tongseng Ayam Sudimoro.

Sepiring Tongseng Ayam (Dokumen Pribadi)
Sepiring Tongseng Ayam (Dokumen Pribadi)
Siapa yang tidak mengenal menu masakan tongseng? Sebuah jenis masakan daging basah berbumbu rempah dengan rasa cenderung pedas. Tidak sulit untuk menemukan rumah makan yang menyediakan masakan ini menjadi menu rakyat yang biasa dijumpai di warung-warung kaki lima hingga restoran eksklusif di sejumlah hotel. Jari-jari tangan perempuan yang cekatan itu mengiris beberapa butir bawang merah dan cabai diatas lapak kayu. ]

Racikan itu kemudian diceburkan ke dalam wajan dan menumisnya bersama sesendok bumbu rempah tumbuk. Aroma sedap sontak menebar bersamaan dituangkannya kuah santan ke dalam tumisan lalu segenggam daging ayam cincang.

Berawal dari tahun 1965 hingga saat ini terdapat 3 warung yaitu; warung pertama terletak di Jl. Jend. Sudirman No.59B, Nyangkringan, Bantul, Kec. Bantul, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55711, warung kedua di Area Sawah, Bantul, Kec. Bantul, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55714, dan warung ketiga berada di Jl. Bantul, Sawahan, Pendowoharjo, Kec. Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55186. 

Warung ini buka setiap pada pukul 07:00-16:00 WIB. Selain tongseng ayam juga ada gulai ayam untuk satu porsinya hanya Rp 11.000. "Saya tahu tongseng ini secara turun-temurun dari keluarga setiap ke Bantul pasti mampir kesini, rasanya rempah-rempahnya sangat khas sejak dulu" tutur Yafi salah satu pembeli setia.

Ayam yang digunakan selalu berjenis jantan. Syukur-syukur tipe jagoan yang sering diadu sehingga memiliki urat daging lebih menonjol dan kesat. Meski untuk itu ia harus rela membelinya dengan harga lebih dibandingkan ayam kampung biasa. Selain lezat tongseng ayam juga aman dinikmati para penderita darah tinggi itu alasan Ibu Mugirah (almh). Beliau merintis usaha warung ini 56 tahun yang lalu hingga saat ini terus bertahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun