Perang narasi yang dilakukan oleh penyebar hoaks, kata Pepi, sudah tidak bisa lagi dipahami oleh nalar manusia pada umumnya.
Sehingga berbagai upaya kejahatan terus dilakukan hanya demi menguntungkan salah satu pihak calon peserta pemilu 2019.
Berita hoax yang menyebar di media sosial pasca pencoblosan suara, memiliki narasi yang lebih mengerikan dibandingkan pra pencoblosan suara. Maka, Bangsa Indonesia saat ini sedang dipaksa untuk berpikir diluar nalar manusia pada umumnya, melalui berbagai klaim hasil perhitungan suara, meskipun belum diputuskan secara resmi oleh penyelenggara pemilihan umum, harusnya semua pihak tetap menga situasi dan berpegang dengan hasil resmi nantinya, bukan malah memprovokasi dan mengklaim menang diluar nalar , karena sedungguhnya hasil Quick Count yang dilakukan lembaga kembaga survry krideble dspat dipertanggungbjawabkan karena menggunakan rumus ilmiah yang terujiÂ
Dalam acara Diskusi tersebut juga dilakukan pembacaan dan penandatanganan Deklarasi Gerakan Literasi Terbit " Merajut Persatuan Dan Dukung Hasil Pemilu Secara Konstitusional Tanpa Hoax Demi Berlanjutnya Kepemimpinan Nasional dan Suksesnya Pembangunan Indonesia".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H