Mohon tunggu...
Muhammad Fikri
Muhammad Fikri Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Budaya Populer (Pop Culture) Barat terhadap Identitas Budaya Lokal di Era Globalisasi dalam Perspektif Kajian Media

10 Juli 2024   15:30 Diperbarui: 10 Juli 2024   19:00 1378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media sosial memainkan peran kunci dalam penyebaran budaya populer Barat secara cepat dan luas. Platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter memungkinkan individu dari berbagai budaya untuk berbagi konten yang menjadi tren dari budaya populer Barat. Musik pop dan hip-hop dari Amerika Serikat sering menjadi tren global yang menyebar dengan cepat melalui platform musik digital dan video streaming. Hal ini memperluas jangkauan artis dan kreator, sambil menciptakan fenomena di mana elemen-elemen budaya Barat menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di berbagai belahan dunia.

Namun, dampak globalisasi budaya tidak selalu positif. Beberapa mengkhawatirkan hegemoni budaya Barat yang dapat menggerus keberagaman budaya lokal dan mempengaruhi nilai-nilai tradisional di masyarakat. Meskipun demikian, ada dinamika di mana budaya populer Barat sering mengalami transformasi atau digabungkan dengan elemen-elemen lokal untuk menciptakan bentuk-bentuk baru yang unik dan inovatif.

Pengaruh Terhadap Identitas Budaya Lokal

Budaya mencerminkan cara hidup sekelompok individu dalam berbagai aktivitas, dari bahasa hingga seni, yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Koentjaraningrat (2002) menggambarkan budaya sebagai sistem gagasan, perasaan, tindakan, dan karya yang dihasilkan dalam kehidupan bermasyarakat. Indonesia memiliki kekayaan budaya yang kuat sebagai landasan untuk pembangunan nasional (Izzati, 2021). Dampaknya: 

1. Asimilasi dan Adaptasi: Banyak budaya lokal yang mengadopsi elemen-elemen budaya Barat, mengintegrasikannya ke dalam praktik budaya mereka sendiri. Hal ini dapat dilihat dalam mode, bahasa, dan gaya hidup sehari-hari.

2. Resistensi dan Hibridisasi: Di beberapa komunitas, ada upaya untuk mempertahankan identitas budaya lokal dengan cara menggabungkan elemen-elemen budaya Barat dengan tradisi lokal, menciptakan bentuk budaya yang hibrid.

3. Komodifikasi Budaya Lokal: Budaya lokal sering kali diadaptasi dan dipasarkan dalam bentuk yang dapat diterima oleh pasar global. Hal ini dapat menyebabkan perubahan dalam makna dan praktik budaya asli.

Teori dan Konsep dalam Ilmu Komunikasi dan Kajian Media yang relevan

1. Teori Difusi Inovasi (Diffusion of Innovations Theory) menganalisis bagaimana elemen budaya Barat diadopsi oleh budaya lokal dan proses adaptasinya.

2. Teori Komunikasi Antarbudaya (Intercultural Communication Theory) memahami interaksi dan komunikasi antara budaya Barat dan lokal melalui media.

3. Teori Konstruksi Sosial Realitas (Social Construction of Reality Theory) menjelaskan bagaimana identitas budaya lokal dibentuk dan diubah melalui interaksi media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun