Mohon tunggu...
Muhammad Fikri
Muhammad Fikri Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Budaya Populer (Pop Culture) Barat terhadap Identitas Budaya Lokal di Era Globalisasi dalam Perspektif Kajian Media

10 Juli 2024   15:30 Diperbarui: 10 Juli 2024   19:00 1378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era globalisasi yang semakin maju, pengaruh budaya populer (pop culture) Barat terhadap identitas budaya lokal menjadi isu yang semakin relevan dan penting untuk dibahas. 

Dengan meluasnya media sosial dan kemajuan teknologi komunikasi, budaya Barat menjadi mudah diakses dan diadopsi oleh berbagai lapisan masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. 

Artikel ini akan mengulas bagaimana budaya populer Barat mempengaruhi identitas budaya lokal, dengan menggunakan pendekatan teori hibriditas budaya dan konsep globalisasi, serta menawarkan pandangan yang menarik dan orisinal mengenai fenomena ini.

Globalisasi dan Penyebaran Budaya Populer Barat

Globalisasi adalah proses yang menghubungkan negara dan masyarakat di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, teknologi, dan budaya. Safril (2011) menyebutnya sebagai westernisasi, yang dipelopori oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya untuk menyebarkan budaya mereka ke seluruh dunia. Dukungan teknologi dan informasi memungkinkan mereka mempengaruhi negara-negara lain.

Pengaruh ini terlihat jelas dalam dominasi musik, film, mode, dan gaya hidup dari negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Eropa. Media sosial dan platform streaming seperti Instagram, YouTube, dan Netflix turut berperan dalam penyebaran budaya populer Barat, mencapai khalayak global dengan cepat dan efektif.

Generasi muda, sebagai pengguna utama teknologi ini, sangat rentan terhadap pengaruh budaya Barat. Konsumsi konten budaya Barat setiap hari mempengaruhi cara berpikir, berperilaku, dan berinteraksi mereka. Mulyadi (2015) mengungkapkan bahwa banyak anak muda cenderung meniru gaya orang lain daripada mengembangkan gaya mereka sendiri, yang bisa mengaburkan identitas asli mereka.

Fenomena ini menegaskan pentingnya kesadaran akan budaya dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia di kalangan generasi muda. Tanpa kewaspadaan, budaya lokal bisa terkikis oleh budaya asing dan semakin redupnya rasa nasionalisme di kalangan pemuda saat ini. Mempertahankan identitas budaya lokal menjadi krusial dalam menghadapi arus globalisasi yang terus meningkat.

Fenomena Globalisasi dan Penyebaran Budaya Populer Barat melalui Media

Globalisasi memfasilitasi penyebaran budaya populer Barat di seluruh dunia melalui media seperti film, musik, dan internet. Pengaruhnya tak hanya terbatas pada gaya hidup dan preferensi konsumen, tetapi juga membentuk identitas budaya global yang semakin terintegrasi. Misalnya, film-film Hollywood tidak hanya mendominasi box office internasional, tetapi juga mempengaruhi estetika dan cerita dalam produksi film lokal di banyak negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun