Mohon tunggu...
fikri alba
fikri alba Mohon Tunggu... -

seorang ketua OSIS di SMA Pesantern Unggul Albayan

Selanjutnya

Tutup

Money

Keteladanan Dahlan Iskan Mengembangkan Listrik Negara

25 Januari 2012   02:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:29 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dahlan Iskan atau akrab dengan inisial “Dis” ketika beliau menjabat sebagai wartawan Jawa Pos, telah beralih profesi kembali menjadi Menteri BUMN setelah karir revolusionernya dalam mengembangkan listrik negara sebagai Direktur Utama PLN. Beliau adalah sesosok pengusaha sejati yang bergerak di bidang media massa pada awalnya. Bayangkan saja, beliau memulai usahanya dari titik minus, bukan dari nol lagi. Dahulu, Beliau hanyalah seorang wartawan biasa yang sibuk dengan agenda wara-wiri mengejar berita.

Siapa yang menyangka Ia bisa mengalami perkembangan karir yang begitu cepat dan beralih dari berbagai profesi. Seorang reporter dan wartawan kelas teri lalu membuat usaha media massa dan menjadi orang pertama dalam urusan listrik negara. Siapa sangka, Beliau sekarang menjadi seorang tokoh orang terkanan pak SBY (Menteri), sudah tentu berarti adalah orang pilihan murni pak SBY. Itu semua tentu bukan hal yang praktis dan mudah, bukan pekerjaan yang hanya dengan bediam diri dan bersikap acuh tak acuh. Beliau memiliki kegigihan, kesabaran, dan seorang pemimpin yang ‘berani’ dan berkarakter. Hal itu yang menjadi pertimbangan pak SBY untuk mengangkat Dis sebagai pejabat Menteri BUMN.

Dari segala cerita yang beliau punya, pasti ada sejuta hal yang bisa kita jadikan contoh sebagai media pengembang diri. Pak Dahlan pernah berkata “dahulu saya selalu menghabiskan waktu bersama keluarga di majidil haram untuk lebaran”, begitu kira-kira kalimat yang saya ingat dari buku yang baru saja beliau terbitkan, yaitu Dua Tangis, Ribuan Tawa. Dapat kita simpulkan bahwa pak Dahlan adalah figur pemimpin yang taat agama dan senang dengan suasana kekeluargaan.

Siapa sangka, ternyata keramahan dan kehangatan kekeluargaan juga beliau bawa ke ‘meja kantor’. Beliau akrab dengan kurang lebih 50 ribu karyawannya yang tersebar di seluruh pelosok negeri Indonesia.

Pak Dis adalah pentolan PLN dikenal dengan berbagai gebrakannya yang revolusioner. Beliau, pak Nur Pamudji (sekarang Direktur Utama PLN),dan beberapa kerabatnya telah membuat larangan merokok di ruang kantor PLN, begitulah yang saya kutip dari buku karyanya. Ada juga yang membatalkan banyak perjalanan bisinis yang kurang bermanfaat, menghapuskan upacara dinas, dan para direktur yang menyalami karyawan pada lebaran, bukan karyawan yang menyalami direktur.

Beliau telah membuat PLN menjadi tidak mengejar bayangannya kembali, dengan berbagai inovasi dan keputusan-keputusan yang bijak. Ada satu hal yang menarik, jiwa jurnalisnya pun tak kunjung hilang, beliau membuat CEO noted yang diterbitkan di website PLN, yang bisa dikomentari oleh karyawannya, belai juga pernah mengadakan chatting bersama para karyawannya.

Beliau adalah sosok pemimpin yang percaya akan kemampuannya, dan patut kita teladani dan kenang segala jasa dan kebaikannya. (fikri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun