Pesantren adalah media pembelajaran yang berbeda dari media pendidikan umum lainnya. PEsantren memiliki komitmen untuk meberi perhatian khusus di bidang agama, yaitu agama Islam. Banyak teman-teman saya yang memiliki pikiran bahwa pesantren adalah sekolah yang seperti penjara atau mungkin sebaliknya, penjara berkedok sekolah.
Namun, apabila kita telaah lebih lanjut secara massive, justru kita akan berpendapat sebaliknya. Dengan sistem ketertiban dengan sedikit penekanan yang agak membosankan dan menguji kesabaran, kita akan terlatih untuk keluar dari zona nyaman dan memiliki kegigihan dan mental yang kuat untuk menghadapi kehidupan. Para santri juga memiliki banyak keahlian yang mereka raih dalam kehidupan di pesantren. Dengan iklim pesantren yang keras, mereka dapat beradaptasi lebih mudah, lalu keahlian bersosialisasi, soft skill, dan leadership skill.
Nah, dengan keahlian dan keterampilan yang mereka miliki, seharusnya mereka lebih siap dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Mereka juga bisa beribadah dan selalu berbakti kepada masyarakat umum. Dan jangan salah, Pesantren pun memiliki standar pendidikan yang tinggi, so tidak akan malu-maluin Indonesia dan agama Islam.
Pesantren pun memiliki peran penting dalam membangun bangsa di bidang pendidikan. Sebagai contoh, banyak santri-santri bangsa yang mengharumkan Negeri Indonesia dengan memenangkan ajang olimpiade tingkat internasional ataupun para staf ahli dan profesor yang ahli dalam bidangnya masing-masing juga ada yang merupakan lulusan pesantren dan turut berperan dalam mendukung kebangkitan nasional. Selain itu, pada pemerintahan pun para santri turut berperan, Contohnya petinggi-petinggi yang ada di pemerintahan adalah lulusan pesantren yang menjadi suri teladan dan memiliki performa kerja yang baik.
Sudah saatnya kita merubah stigma yang buruk kepada pesantren, 'toh mereka juga turut berperan dalam mendukung kebangkitan nasional. sudah saatnya para santri unjuk gigi tanpa harus lepas sarung dan peci.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H