Mohon tunggu...
Fikri Akbar Rahaditama
Fikri Akbar Rahaditama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, Program Studi Jurnalistik.

Saya menggemari olahraga dan fotografi sebagai hobi saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Trilogi Islam: Memahami Iman, Islam dan Ihsan

28 Desember 2023   01:15 Diperbarui: 28 Desember 2023   01:40 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Islam, sebagai agama yang komprehensif, tidak hanya memberikan petunjuk tentang ibadah ritual tetapi juga menawarkan pandangan holistik terhadap kehidupan. Kepribadian seorang Muslim dapat tercermin melalui trilogi Islam, yaitu iman, islam, dan ihsan. Trilogi ini tidak hanya menetapkan dasar spiritual, struktur keimanan dan keindahan hati, tetapi juga menciptakan karakter yang bermoral tinggi. Tulisan ini akan membahas lebih mendalam setiap elemen dari trilogi tersebut untuk lebih memahami bagaimana mereka bersatu dalam ajaran Islam secara keseluruhan.

1. Pondasi Kokoh: Iman Sebagai Dasar Spiritual

Iman, sebagai pondasi yang tidak terlihat, memainkan peran kritis dalam kehidupan seorang Muslim. Secara etimologis, iman berasal dari kata yang berarti percaya atau membenarkan. Namun, dalam terminologi Islam, iman mencakup meyakini sepenuh hati yang tercermin dalam kata dan perbuatan. Transformasi dari kepercayaan menjadi keyakinan memerlukan empat proses: diresapi, dihayati, dijiwai, hingga akhirnya mengakar.

Tanpa keyakinan yang kuat, ibadah menjadi sekadar rutinitas tanpa makna. Oleh karena itu, fondasi iman harus ditanam dalam tanah yang subur hati, diiringi oleh amal perbuatan yang mencerminkan keyakinan yang teguh. Sebuah rumah spiritual yang kokoh memerlukan pondasi iman yang kuat untuk bertahan dalam bencana kehidupan.

2. Struktur Terlihat: Islam Sebagai Jalan Hidup

Islam, sebagai struktur yang terlihat dari bangunan spiritual, mengacu pada penyerahan diri seorang hamba kepada Allah SWT. Ini melibatkan pelaksanaan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Syariah Islam berfungsi sebagai jalan yang menghubungkan manusia dengan Allah SWT, dan aqidah serta tauhid menjadi akarnya. Aqidah yang kuat terbentuk melalui amal saleh, sedangkan perilaku yang menyimpang dari syariat dapat mengurangi nilai aqidah.

Secara etimologis, syariah berarti jalan atau jalan besar di sebuah kota. Ini juga mencakup apa yang diturunkan Allah SWT kepada para rasul-Nya, termasuk akidah dan hukum-hukum. Syariah yang sedang berlangsung adalah alat yang mengikat antara Allah SWT dan manusia, dan aqidah berjalan seiring dengan iman dan tauhid.

3. Keindahan Spiritual: Ihsan sebagai Hiasan Hati

Ihsan, sebagai keindahan spiritual, dapat dibandingkan dengan taman, warna cat, dan hiasan rumah dalam bangunan spiritual. Kesadaran bahwa manusia selalu berada di bawah pengawasan Allah dan para malaikat menciptakan ihsan dalam setiap tindakan dan perilaku. Ihsan terbagi menjadi empat aspek: ihsan kepada Allah SWT, diri sendiri, manusia, dan makhluk.

Melalui tasawuf, umat Islam diberikan alat sistematis dan terencana untuk membersihkan jiwa dari berbagai penyakit hati dan sifat tercela. Tasawuf membantu individu mencapai tingkat kesempurnaan dalam beribadah dan berinteraksi dengan sesama, menciptakan manusia yang bertanggung jawab dan penuh kasih.

Trilogi tersebut yakni iman, islam, dan ihsan, membentuk landasan kokoh, struktur yang terlihat, dan keindahan spiritual dalam kehidupan seorang Muslim. Dengan memahami sepenuhnya tiga pilar ini, umat Islam dapat meraih kebaikan dunia dan akhirat. Fondasi iman yang kuat, struktur Islam yang benar, dan keindahan hati melalui ihsan menggambarkan keseluruhan ajaran Islam yang membentuk karakter dan kepribadian yang mulia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun