Mohon tunggu...
Fikri Ahmad Faadhilah
Fikri Ahmad Faadhilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Newbie

Nama: Fikri Ahmad Faadhilah Pendidikan: mahasiswa Institusi pendidikan: UIN Prof KH Saifuddin Zuhri Purwokerto Kelompok : PPL FEBI UIN SAIZU BLUD BATURADEN 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Lokawisata Baturaden Surga Wisata yang Menyulut Geliat UMKM Banyumas

5 Agustus 2024   10:51 Diperbarui: 5 Agustus 2024   11:22 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu gerbang Lokawisata Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.(KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN) 

Lokawisata Baturaden, dengan pesona alamnya yang memukau, telah lama menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Banyumas, Jawa Tengah. Terletak di lereng Gunung Slamet, Baturaden menawarkan keindahan alam yang memanjakan mata serta udara sejuk yang menyegarkan jiwa. Namun, Baturaden bukan hanya soal keindahan alam. Di balik pesonanya, ada geliat ekonomi yang terbangun, salah satunya melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berkembang pesat di kawasan ini. Baturaden adalah oase di tengah hiruk-pikuk kehidupan, di mana keindahan alam bertemu dengan semangat wirausaha masyarakat lokal.

Pesona Alam Baturaden: Surga di Kaki Gunung Slamet

Berdiri kokoh sejak Mei 1957, Lokawisata Baturaden adalah permata yang memancar kilauan kecantikan alam, menggoda siapa pun yang melihatnya. Baturaden dikenal dengan kekayaan alamnya yang seolah dilukis oleh tangan dewa. Kawasan ini menawarkan destinasi yang begitu memesona; air terjun yang bagaikan tirai sutra berkilauan, pemandian air panas yang menghangatkan hati hingga ke jiwa, serta taman-taman indah yang dipenuhi flora eksotis, seakan menyambut pengunjung ke dalam pelukan alam. Tak mengherankan jika Baturaden sering disebut sebagai "surga tersembunyi" di kaki Gunung Slamet, sebuah keajaiban alam yang tak ternilai harganya.

"Baturaden itu bagai permata yang bersinar, dengan panorama yang tiada duanya. Setiap sudutnya memiliki keindahan yang membuat saya bangga menjadi warga Banyumas," ujar Pak Budi, seorang warga lokal yang sering berkunjung ke Baturaden bersama keluarganya. Deskripsi ini menggambarkan bagaimana masyarakat lokal merasakan keindahan yang ditawarkan oleh Baturaden.

UMKM di Baturaden: Ekonomi Berbasis Pariwisata

Pesona Baturaden tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga memberikan peluang bagi warga lokal untuk mengembangkan usaha mereka. Di sekitar kawasan wisata ini, banyak ditemukan UMKM yang menawarkan berbagai produk lokal, mulai dari kuliner khas hingga kerajinan tangan. Produk-produk ini tidak hanya menjadi oleh-oleh bagi wisatawan, tetapi juga menjadi cerminan budaya dan tradisi masyarakat setempat. Salah satu UMKM yang berkembang di Baturaden adalah makanan khas banyumas yakni getuk goreng  Banyumas.

Konon, getuk goreng adalah mahakarya Sanpirngad, seorang pedagang nasi dan jajanan keliling yang jenius. Getuk biasa yang dijajakannya, meski lezat, seperti bunga yang layu sekejap karena cepat basi. Dalam kebingungannya, Sanpirngad seperti tersambar petir inspirasi dan menciptakan keajaiban kuliner dengan menggoreng getuk, menjadikannya kudapan yang tak lekang oleh waktu.

Menurut Ibu Siti, seorang wisatawan asal bandung, "Wah, getuk goreng di sini rasanya manis, gurih, dan legit banget! Dibuat dari singkong dan dibumbui gula kelapa, dan terlebih keluarga saya beli banyak tadi karena enak banget".

Selain getuk goreng. Makanan tradisional seperti tempe mendoan, dan soto Banyumas menjadi favorit wisatawan. "Kuliner lokal di sini benar-benar lezat dan otentik. Saya selalu membawa pulang tempe mendoan sebagai oleh-oleh untuk keluarga," kata Bu Rina, seorang wisatawan asal Yogyakarta.

Dampak Positif Pariwisata terhadap UMKM

Pariwisata di Baturaden tidak hanya meningkatkan jumlah pengunjung, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan pendapatan UMKM setempat. Banyak warga yang sebelumnya bekerja sebagai petani atau buruh tani kini mulai merintis usaha di bidang pariwisata. Mereka membuka warung makan, toko oleh-oleh, atau bahkan penginapan kecil. Baturaden menjadi katalisator yang menghidupkan kembali semangat wirausaha di kalangan masyarakat lokal.

Pak Henry, seorang pengusaha penginapan di Baturaden, menuturkan, "Sebelum pariwisata berkembang, sulit bagi kami untuk mendapatkan penghasilan yang stabil. Sekarang, dengan banyaknya wisatawan yang datang, usaha penginapan kami terus berkembang. Ini sangat membantu perekonomian keluarga kami."

Pengembangan UMKM di Baturaden juga mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan berbagai organisasi non-pemerintah. Mereka memberikan pelatihan dan bantuan modal bagi pelaku usaha kecil, sehingga mereka dapat mengembangkan usaha mereka dengan lebih baik. Semangat gotong royong dan kebersamaan terasa kuat, seolah Baturaden menjadi satu keluarga besar yang saling mendukung untuk kemajuan bersama.

Sumber foto: detik.com
Sumber foto: detik.com

Tantangan dan Harapan

Meski perkembangan pariwisata dan UMKM di Baturaden menunjukkan tren positif, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah menjaga kelestarian lingkungan di tengah meningkatnya jumlah wisatawan. Baturaden bagaikan harta karun yang perlu dijaga, jangan sampai keindahannya tergerus oleh arus modernisasi dan komersialisasi.

"Kami perlu menjaga keindahan alam Baturaden agar tetap lestari. Jangan sampai, karena pariwisata yang semakin ramai, lingkungan di sini menjadi rusak," ujar mas trio, seorang mahasiswa Uin Saizu. Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Pengelolaan sampah, pemeliharaan fasilitas umum, dan pengaturan jumlah pengunjung menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah daerah dan masyarakat lokal.

Selain itu, masih ada beberapa UMKM yang kesulitan mengakses pasar yang lebih luas. "Produk kami sebenarnya memiliki kualitas yang baik, tetapi kami kesulitan dalam memasarkan dan memperkenalkan produk ke pasar yang lebih besar," ungkap pelaku UMKM sekitar lokawisata Baturaden, pemilik toko oleh-oleh di Baturaden. Dukungan dalam hal pemasaran digital dan akses ke platform e-commerce diharapkan dapat membantu UMKM di Baturaden untuk lebih dikenal di luar daerah.

Penutup

Lokawisata Baturaden bukan hanya surga bagi para pencinta alam, tetapi juga menjadi penggerak roda ekonomi lokal melalui UMKM. Keindahan alamnya yang menakjubkan dan produk-produk lokal yang khas menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Baturaden adalah contoh nyata bagaimana pariwisata dapat menjadi pendorong utama bagi pengembangan ekonomi lokal, dengan UMKM sebagai pilar utamanya.

Di tengah segala tantangan yang ada, semangat dan kreativitas masyarakat Baturaden terus berkobar. Mereka berusaha menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan pelestarian lingkungan. Baturaden, dengan segala pesonanya, adalah permata yang harus terus dijaga agar tetap bersinar dan memberikan manfaat bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun