Pada saat ini, dunia masih menghadapi masalah besar. Berawal dari munculnya suatu wabah penyakit yang disebabkan oleh virus, yaitu Virus Corona atau biasa kita sebut Covid-19. pertama kali terdeteksi di China, Wuhan pada akhir 2019 telah menyebar ke seluruh dunia. Sudah mendekati 2 tahun Covid-19 ini berada di Indonesia sejak di beritakan pertama kali Virus Corona masuk ke Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020. Perspektif saya pun berkata jika Covid-19 ini masuk ke Indonesia mungkin lebih awal dari tanggal tersebut, tetapi belum dipublikasikan karena takut menyebarkan kepanikan untuk Warga Negara Indonesia.
      Menjelang 2 tahunnya Covid-19 ini di Indonesia, sangatlah berdampak buruk bagi semua Warga, terutama di Sektor, Perdagangan, Wirausaha, Ekonomi, dan yang paling penting adalah Pendidikan. Kenapa saya bilang paling penting itu Pendidikan? Ketika saya mendengar cerita teman saya mengenai Tsunami Jepang Tahun 2011, yang di utamakan keselamatannya adalah seorang PENDIDIK bukan dokter atau yang lain, mungkin menurut pemerintahan Jepang, tanpa adanya Seorang Pendidik Negaranya pun tidak akan maju seperti sekarang. Dan juga hampir semua aspek kehidupan mengalami perubahan yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Semuanya telah merasakan dampak dari virus Covid-19 ini, terutama pada dunia pendidikan.
      Adanya perubahan sistem pembelajaran dari Tatap Muka menjadi Daring (Dalam Jaringan), yang semuanya menggunakan Teknologi terkini, membuat siswa, guru, mahasiswa maupun dosen harus memulai adaptasi baru dengan metode pembelajaran Daring ini, contohnya tidak sedikit Mahasiswa yang memilih Kuliah Daring dikarenakan takut penyebaran Covid-19, sudah terlalu nyaman kuliah daring, Efisien waktu, bebas transportasi dan lebih dekat dengan keluarga, tidak sedikit juga Mahasiswa seperti saya, yang lebih memilih Kuliah tatap muka, karena lebih mudah mencari relasi, solidaritas, hingga pengalaman dalam organisasi, dan pengalaman sehari-hari di kampus.
      Tidak ada metode pembelajaran yang terbaik dan tidak ada pula metode yang terburuk, begitulah yang mendasari guru untuk dapat benar -- benar menyesuaikan pembelajaran dalam masa pandemi ini. Pedoman utamanya adalah bagaimana mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang mendekati sama dengan kondisi normal. Setelah pandemi covid19 ini usai nantinya, diperlukan langkah perbaikan  Alternatifnya dengan memprogramkan mengulang materi pembelajaran untuk percepatan mengejar ketertinggalan.
Adapun dampak Negatif dan Positif dari kuliah Daring saat ini :
Dampak Positif
Pertama, Semakin banyak waktu untuk produktif dirumah dan bersama keluarga.
Kedua, Menghemat pengeluaran, kalau yang saya rasakan.
Ketiga, Masyarakat makin baik dan semakin sadar dalam menjaga kebersihan. Seperti yang kita ketahui rajin mencuci tangan setelah keluar rumah, memakai masker, menjaga kebersihan tubuh dan rumah agar lingkungan bersih dan menghindari virus masuk.
Dampak Negatif
Pertama, Masalah utama pada pembelajaran online yang dialami siswa atau mahasiswa adalah jaringan yang tidak memadai. Hal ini merupakan tantangan besar bagi mahasiswa.
Kedua, kurangnya interaksi langsung dengan teman, semakin banyak juga kegelisahan.
Ketiga, Pertumbuhan ekonomi individu maupun negara semakin menurun, karena banyaknya toko-toko, para pedangang serta mall-mall yang tutup.
      Bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik di tahun ini adalah sebuah keinginan yang baik. Mungkin goals yang tahun kemarin belum sepenuhnya tercapai? Tak apa, kita masih bisa mengejar, mewujudkan, dan menambahnya lagi untuk tahun ini.Â
1. Berusaha untuk Hidup (Lebih) Sehat,
2. Kerjakan Sekarang, Jangan Nanti,
3. Berlatih Berhemat dan Menabung,
4. Berani Mencoba Hal Baru
5. Menjadi Pribadi yang Berprestasi.
KesimpulannyaÂ
Dalam masa pandemi Covid-19 seperti ini, dimaklumi bahwa proses pembelajaran menemui banyak kendala dan kemungkinan tidak memenuhi capaian kurikulum. Oleh karena itu kita sebagai Mahasiswa ataupun Dosen harus lebih bisa beradaptasi di Pembalajaran Daring ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H