FIFA resmi memperkenalkan wasit robot sebagai tekhnologi terbaru dalam dunia sepak bola di era modern. Robot ini memiliki kinerja yang dianggap jauh lebih cepat dari pada VAR (video assistent referee) dalam menentukan offside nya seorang pemain hanya dalam waktu kurang setengah detik.
Mekanisme kerja robot ini berbasis program dan algoritma. Dengan sensor pelacak pergerakan tubuh yang dapat memonitori para pemain saat posisi offside dan melaporkannya ke wasit.
Ada banyak hal yang mewarnai peluncuran tekhnologi robot ini, selain menuai pro dan kontra di kalangan pemain sepak bola, robot wasit ini juga mendapat kritikan dari kalangan fans sepak bola yang menganggap hadirnya tekhnologi ini menghilangkan cita rasa sepak bola yang natural.
Sepak bola merupakan olahraga yang sudah dimainkan secara resmi sejak ribuan tahun yang lalu, dan tentunya memiliki keunikan tersendiri bagi penikmatnya, salah satu keunikannya ialah sepak bola selalu menyajikan drama yang menarik untuk ditonton oleh siapapun pecinta olahraga ini. Drama ini menjadi menu tambahan yang selalu dinantikan oleh para fans sepak bola.
Seperti contohnya "gol tangan tuhan maradona". Gol ini terjadi pada saat bola melambung di udara, dengan gestur akan memasukkan bola dengan kepalanya, nyatanya tangan maradonalah yang menginai bola tersebut dan terjadilah sebuah gol.
Salah satu aturan dalam olahraga ini bola di larang mengenai bagian tangan pemain kecuali penjaga gawang. Alih-alih menganulir gol maradona, wasit malah mengesahkan bola yang masuk ke gawang tersebut sehingga terciptalah "gol tangan tuhan".Â
Drama seperti inilah yang membuat sepak bola memiliki daya tarik yang unik. Dan kehadiran robot wasit dalam dunia sepak bola dianggap menghilangkan potensi terjadi nya drama-drama unik lainnya dalam sepak bola.
Sudah tepat kah federasi sepak bola dunia menghadirkan tekhnologi dalam sepak bola?
Dan sudah benar kah asumsi sepak bola harus menyajikan drama-drama seperti ini?Â
Yang menjadi titik temu masalah ini adalah bagaimana wasit di lapangan. Sebagai pemimpin jalannya pertandingan, seorang wasit dituntut untuk dapat berlaku adil dan benar dalam mengambil keputusan.
Sayangnya, wasit hanyalah seorang manusia biasa yang terkadang melakukan kesalahan. "Gol tangan tuhan" tidak akan terjadi jikalau wasit jeli melihat proses terjadinya gol.
Hal ini tentu merugikan satu pihak, karena yang seharusnya terjadi pelanggaran malah berbuah gol dan menguntungkan pihak lain.
FIFA berusaha meminimalisir kesalahan-kesalahan wasit di lapangan dengan menghadirkan tekhnologi dalam sepak bola. Upaya ini bertujuan agar tidak ada lagi pihak yang dirugikan dan pihak yang diuntungkan dalam pertandingan.Hal ini tentunya sangat membantu wasit di dalam lapangan, sehingga kesalahan dapat dihindari dan keputusan dapat diambil dengan benar.Â
Wasit sering kali mendapat protes keras dari para pemain dan sering dianggap tidak adil keputusannya. Sehingga dengan tekhnologi, keputusan wasit menjadi lebih mutlak karena dibantu sistem dengan akurasi yang tinggi.
 Drama yang diharapkan fans sepak bola tentunya tersaji tidak hanya karena kekeliruan wasit. Ada banyak momen yang dapat diabadikan dalam menonton pertandingan sepak bola.
Namun, drama seperti ini dianggap alami terjadi dalam sepak bola. Artinya selalu ada drama yang dinantikan karena sifatnya yang menuai pro dan kontra.Â
Drama tersebut tersaji sebagai realitas yang sangat alami di lapangan. Terkadang apa yang nampak berbeda dengan apa yang nyata. Itulah sifat alami fenomena yang hadir. Apa yang nampak oleh mata manusia dianggap sebagai kenyataan dari sebuah fenomena yang direkam oleh indra penglihatan. Apa yang dilihat oleh mata memanglah terjadi sebagaimana yang tampak.
Namun, ada sub kenyataan yang menjadi wadah untuk menilai kebenaran dari sebuah fenomena. kenyataan inilah yang menentukan kebenaran sebuah fenomena, sehingga fenomena tersebut memiliki nilai kebenaran dari apa yang ditampakkan.Â
Dalam sepak bola fenomena terjadi sebagaimana yang nampak oleh tiap pasang mata. Artinya ada bermacam-macam fenomena dari sudut pandang setiap pasang mata.
Fenomena yang bervariasi ini tentunya menciptakan realitasnya masing-masing, dari sinilah sebuah fenomena menjadi menarik untuk dibahas dan didiskusikan.Â
Perbedaan sudut pandang mata membawa penonton kepada argumentasinya masing-masing. Dan kenyataan menjadi penentu pandangan siapa yang benar dan siap yang salah.Â
Kenyataanlah yang dicoba untuk dihadirkan oleh FIFA dalam sepak bola, karena dengan hanya mengandalkan satu pandangan saja realitas atau kenyataan tidak akan didapatkan.
Sistem robot mampu menjanjikan realitas atau kenyataan yang tersaji dalam bentuk visual. Karena itulah sistem ini hadir untuk mendukung upaya FIFA dalam menyajikan kebenaran dari fenomena yang terjadi.
Perihal robot wasit dan drama sepak bola, dapat kita nilai sendiri bagaimana seharusnya pertandingan sepak bola tersajikan. Entah dengan bermacam-macam keunikan dari setiap pandangan, atau disajikan dengan kebenaran dari kenyataan yang terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H