Mohon tunggu...
Muhammad Fikri
Muhammad Fikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Researcher

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya "Main Slot" sebagai Hyperrealitas Menurut Jean Baudrilliard

14 Juni 2022   10:33 Diperbarui: 14 Juni 2022   10:55 13164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah "main slot" sudah tidak asing lagi di telinga kita. Permainan dalam sebuah situs yang menjanjikan pemainnya mendapatkan keuntungan uang berkali lipat dari uang yang didepositkan. Dengan metode spin and win, pemain slot diberi kemudahan bermain tanpa harus harus menghitung angka atau menebak angka.

Metode spin and win yang ditawarkan dalam permainan slot mengharuskan pemainnya untuk mendeposit sejumlah uang agar dapat melakukan spin. Dengan mempertaruhkan sejumlah uang deposit tersebut, pemain slot dapat melakukan spin agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari yang sudah didepositkan.

Fenomomena main slot sudah banyak kita jumpai, Mulai dari media sosial sampai dengan kehidupan nyata. Ketertarikan masyarakat untuk ikut bermain karena tergiur dengan keuntungan yang ditawarkan hanya dengan memasukkan sejumlah uang. 

Namun, pada kenyataannya tidak semua pemain slot mendapatkan keuntungan. Banyak pula  orang-orang yang kalah bermain dan rugi hingga jutaan rupiah dalam bermain slot. Keinganan untuk mendapat keuntungan dengan cara seperti ini sudah banyak mempengaruhi pemikiran masyarakat. Kemudahan serta keuntungan besar yang dijanjikan membuat banyak orang melupakan kenyataan ada kemungkinan rugi dalam permainannya.

Hal ini dapat menarik orang banyak untuk bermain dikarenakan ada testimoni dari orang-orang tertentu berupa pengiklanan tempat bermain slot tersebut. Dengan alur cerita kemenangan dan mendapat keuntungan yang sangat banyak, sehingga sukses membuat banyak orang tertarik untuk bermain.

Nyatanya hal tersebut hanyalah settingan belaka. Hal tersebut sengaja dibuat agar mampu menarik minat khayalak umum dan tertarik mencoba mendapatkan keuntungan seperti yang ada dalam iklan.

Cara seperti ini dapat dikatakan sebagai bentuk simulasi realitas dalam pandangan Jean Baudrilliard. Realitas atau kenyataan yang dibuat semenarik mungkin, agar mampu memikat orang-orang banyak. Hal seperti ini sudah banyak ditemukan di mana-mana. Tidak sedikit orang yang merubah kenyataan sebenarnya agar terlihat sempurna. Dari sinilah hyperrealitas muncul akibat bercampuraduknya simulasi dan kenyataan.

Simulasi realitas mempengaruhi orang-orang yang mengkonsumsinya sehingga mereka terjebak dalam hyperrealitas. Contoh permaian slot tersebut bisa dikatakan merupakan bukti dari terjadinya simulasi realitas sosial hingga hyperrealitas yang terjadi dimasyarakat. Hyperrealitas memang memiliki sensasi menyenangkan dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya. 

Karena itulah, pemain slot merasakan kemudahan dan kenyamanan dalam mendapatkan keuntungan, yang pada kenyataannya keuntungan yang dijanjikan tidak sesuai dengan realitas yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun