Pemerintahan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel dan Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (Bapomi) Kalsel telah memutuskan pelaksanaan seleksi atlet Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (Pomda) Kalsel 2022, yang akan dilaksanakan pada 1 Juni sampai dengan 30 Juni 2022.
Selain menetapkan tanggal dan tempat pelaksanaan, keduanya juga sudah menentukan cabang olahraga (cabor) yang bakal dipertandingkan di ajang kompetisi olahraga antar mahasiswa se-Kalsel tersebut. Pendaftaran dibuka mulai tanggal 28 Mei dan tutup 2 hari sebelum pelaksanaan seleksi (kalsel, 2022).
Berita ini secara langsung diumumkan melalui surat edaran resmi Bapomi Kalsel kepada Direktur Bidang Kemahasiswaan di seluruh PTN/PTS se-Kalimantan Selatan. Koordinasi antara Dispora dan Bapomi Kalsel juga sudah menentukan sistem seleksi dan persyaratan bagi atlet yang ingin berpartisipasi.
Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XVII Sumatera Barat tahun 2022 akan digelar pada 11-19 November 2022 mendatang. POMNAS XVII Sumbar akan mempertandingkan 14 cabang olahraga, diantaranya ; Atletik, Renang, Bulutungkis, Tenis, Taekwondo, Pencak Silat, Karate, Tarung Derajat, Bola Basket, Bola Voli, Futsal, Sepaktakraw, Petanque dan Panjat Tebing. Dan akan diikuti lebih dari 5.000 atlet mahasiswa se-Indonesia (Febrinastri, 2022).
Untuk persiapan Pomnas tahun ini, Bapomi kalsel telah menentukan sepuluh cabang olahraga yang akan nantinya akan diadakan seleksi antar atlit daerah terlebih dahulu sebelum pelaksaan POMNAS XVII yang akan dilaksanakan di Padang, Sumatra Barat.
Cabang olahraga tersebut antara lain ; Atletik, Renang, Pencak Silat, Karate, Panjat Tebing, Tenis Lapangan, Futsal, Taekwondo, Bulu Tangkis, dan Petanque. Adapun seleksi kali ini akan dilaksanakan di dua kota, yaitu Banjarmasin dan Banjarbaru (kalsel, 2022).
Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) adalah ajang olahraga nasional antar provinsi untuk mahasiswa perguruan tinggi tingkat sarjana dan diploma di Indonesia. Pomnas diadakan setiap 2 tahun sekali.
Pomnas diselenggarakan pertama kali di Yogyakarta pada tahun 1990. Penyelenggaraan Pomnas merupakan tanggung jawab Pengurus Pusat Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (PP BAPOMI). Terakhir kali Pomnas dilaksanakan di Jakarta, pada tahun 2019.
Atlet peserta Pomnas merupakan mahasiswa aktif dari program diploma, sarjana 1, sarjana 2, atau sarjana 3 pada perguruan tinggi atau swasta yang berada di bawah lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dan departemen/lembaga lainnya. Usia peserta belum 25 tahun pada tanggal 1 Januari tahun penyelenggaraan. Setiap peserta didaftarkan oleh Pengurus Bapomi Provinsi dan tergabung dalam satu kontingen provinsi serta hanya boleh mengikuti satu cabang olahraga yang dipertandingkan (hidayat, 2019).
Ada hal menarik dalam kegiatan olahraga mahasiswa nasional (Pomnas) selama ini. Sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 1990, hingga terakhir pelaksanaan pada tahun 2019, DKI Jakarta selalu mampu mendominasi. Dari tahun ke tahun pelaksanaannya, DKI Jakarta selalu keluar sebagai juara umum pada kegiatan ini (Indonesia, n.d.).
Kalimantan Selatan sendiri mengalami peningkatan prestasi dari tahun ke tahun. Peringkat kontingen Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) Kalsel mengalami peningkatan. Pada POMNAS 2017 di Makassar berada di posisi 19. Dan berada di urutan 15 diperhelatan Pomnas XVI 2019 di Jakarta (Online, 2019).
Sebelum Pomnas dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan seleksi antara atlet daerah pada perhelatan Pomnas (pekan olahraga mahasiswa daerah). Pada tahun 2019 lalu, Pomda diselenggarakan mulai 24- 28 Juni, yang dibuka di Gedung Olahraga (GOR) Hasanuddin, Banjarmasin.
Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor yang dalam kesempatan tersebut hadir membuka acara mengatakan, ”Pomda harus terus digelorakan”. Menurutnya, hal tersebut dalam rangka mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga, khususnya para mahasiswa. “Dengan adanya Pomda ini para mahasiswa dapat memiliki tubuh yang kuat dan menciptakan jiwa yang sehat hingga bisa mendukung kegiatan mahasiswa yang dinamis,” ucap Gubernur yang akrab disapa Paman Birin ini.
Adapun penyelenggaraannya bertempat di dua kota yakni Kota Banjarmasin dan Banjarbaru, dengan mempertandingkan 10 cabang olahraga yakni, futsal, gulat, karate, pencak silat, tenis lapangan, anggar, atletik, voli pasir, bulu tangkis, dan renang.
Paman Birin berpesan agar para wasit atau juri untuk berlaku adil dan memberikan penilaian secara jujur, sedangkan untuk para peserta agar jangan sampai ada perkelahian. “Karena tujuan olahraga ialah menciptakan generasi yang sportif yang membawa pada kejujuran dan kesejahteraan,” tambahnya (Online, 2019).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H