Mohon tunggu...
Cerpen

Mau Jadi Apa Aku?, Kisah Mahasiswa Semi Rantau Asal Desa di UIN Jakarta

10 September 2018   23:56 Diperbarui: 11 September 2018   00:08 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi walaupun aku menemukan banyak hal baru, bukan berarti aku terlena untuk mencari tau jawaban atas kebingunganku selama ini. Sembari mencari teman dan ilmu baru akupun jawaban atas ketidakyakinanku.

Pada suatu hari terdapat pemaparan materi mengenai "Who am I". ini merupakan materi yang membantuku untuk menemukan jawaban atas pertanyaan " MAU JADI APA AKU?". 

Materi ini mengajarkanku bahwa untuk mencapai tujuan tentu kita harus mengenal siapa diri kita. Mengenal tentang diri tentu saja memiliki cakupan yang luas, yaitu kita harus kenal dan tau akan potensi kita, kelebihan, kekurangan, minat, bakat, hoby, dan lain-lain yang tentunya masih banyak lagi. Terlihat membingungkan memang, tapi ini akan membantuku untuk menemukan jawaban atas kebingunganku selama ini. 

Seperti kata falsafah, jika dia mengenal dirinya maka dia mengenal Tuhannya. Setelah aku bergelut untuk mencari jati diriku, aku perlahan mulai menemukan jawaban atas pertanyaanku selama ini, walaupun masih belum jelas. Hari-hari pun telah berganti, dunia perkuliahan yang terasa monoton dan membosankan membuat aku mencari kesibukan di sela-sela kuliah. 

Berbagai macam kegiatan aku ikuti, mulai dari kegiatan komunitas, kepanitiaa, relawan, mentoring, organisasi, dan lain-lain. Banyak pelajaran yang aku ambil dari berbagai kegiatan tersebut. Mulai dari belajar untuk memanajemen waktu, belajar untuk interaksi dengan orang baru, dan bertemu orang-orang hebat lainnya.

Dengan berbagai macam hal yang sudah aku lalui, dan kegiatan yang pernah aku ikuti, serta pengalaman yang sudah aku rasakan, makan aku sudah menemukan jawabannya. Aku adalah seorang mahasiswa yang sangat mengenal diriku lebih dari siapapun, mengetahui potensi yang aku miliki, mengetahui apa saja kelemahanku dan mengetahui apa saja yang baik dan buruk bagi diriki di masa kini dan masa depan. 

Tujuanku berkuliah di UIN Jakarta bukan hanya untuk menyelesaikan tugas-tugas dari para dosen, juga bukan hanya sekedar mencari nilai, juga bukan sekedar memakai almamater. Lebih dari itu, tujuan hidupku adalah ingin menginspirasi banyak orang dengan latar belakang pendidikanku. Aku ingin apa yang aku tuju dan aku lakukan bukan hanya bernilai baik bagi diriku, tapi juga orang lain. 

Lalu timbulah pertanyaan, "menginspirasi yang seperti apa? "Aku ingin menjadi seseorang yang datang untuk menolong orang lain ketika mereka kesulitan, menjadi seseorang yang selalu ikhlas dalam menolong, dan menjadi seseorang yang cepat melupakan kebaikan diri sendiri, dan lebih memikirkan keburukan yang ada di dalam diri ini. Lalu apa saja upayaku untuk mencapai itu semua? Semua berawal dari mimpi, manusia yang takut bermimpi tentu akan takut pula untuk menentukan tujuan. 

Aku ingin membangun perpustakaan untuk orang-orang sekitar, mengembangkan potensi anak-anak sekitar kampung halamanku, serta mengajak mereka untuk berani bermimpi. Apapun yang aku impikan memang masih abstrak, tapi aku sedang ikhtiar, karena aku yakin, jika sesuatu dilandasi dengan niat ibadah, Tuhan tidak akan mempersulit itu. 

Menjadi perantau dari kampung yang memiliki cita-cita tinggi, itulah aku, itulah diriku. Jangan pernah merasa minder, bahkan rendah hati. Semua orang berhak bermimpi, semua orang berhak sukses. Itu merupakan hak asasi, karena Bung Karno pun menganjurkan kita untuk bermimpi setinggi langit bukan?. Karena mimpi adalah awal dari perjalanan kesuksesan kita kelak.

 Aku adalah aku, doa adalah senjataku, Allah adalah tujuanku, orang tua adalah sumber kekuatanku. Dengan apa yang sudah aku jalani, cukup sudah untuk menjawab kebingunganku selama ini. Akan selalu ada kebahagiaan jika diri ini ikhlas dalam menjalankan suatu hal terlebih untuk kepentingan antar sesama. Cukup ikhlas maka apa yang kau lakukan akan terasa mudah, dengan ikhlas Allah akan membayar lebih dari apa yang sudah kita bayar sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun