Sejarah Bahasa Indonesia dari Masa Kerajaan hingga Masa Penjajahan" memberikan gambaran menyeluruh tentang perkembangan bahasa Indonesia, mulai dari akar sejarahnya pada masa kerajaan Hindu-Buddha hingga penjajahan oleh berbagai kekuatan kolonial. Artikel ini menyoroti berbagai tahapan perkembangan bahasa Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dengan menekankan pengaruh budaya, agama, dan politik.
Asal dan Awal Penyebaran Bahasa Indonesia yang berakar dari bahasa Melayu pertama kali digunakan pada abad ke-7 Masehi. Bukti penggunaannya dapat ditemukan pada prasasti kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan. Bahasa Melayu Awal, yang kemudian berkembang menjadi bahasa Indonesia modern, mempunyai ciri kebahasaan yang khas, seperti penggunaan awalan ni- dan mer-, yang kemudian diubah menjadi di- dan ber. Kemudian bahasa Melayu menjadi bahasa navigasi dan perdagangan yang penting, itulah sebabnya bahasa ini tersebar luas di nusantara.
Pengaruh Hindu-Buddha
Pada era Kerajaan Hindu-Buddha, bahasa Melayu berkembang secara signifikan sebagai bahasa perdagangan dan diplomasi. Artikel ini menjelaskan bagaimana bahasa ini memainkan peran penting dalam navigasi dan perdagangan di wilayah tersebut. Bahasa Melayu menjadi lingua franca yang menyatukan berbagai suku dan kelompok budaya di seluruh nusantara.
Pengaruh Islam dan Bahasa Asing
Masuknya Islam ke nusantara membawa gelombang baru pengaruh budaya dan bahasa. Banyak kata Arab dan Persia yang diadopsi ke dalam bahasa Melayu, mencerminkan pengaruh Islam yang semakin dominan. Selain itu, kontak dengan para pedagang dan penjajah Eropa seperti Portugis, Belanda, Spanyol, dan Inggris memperkaya bahasa Melayu dengan kata-kata dari bahasa mereka. Artikel ini menyoroti bagaimana masyarakat Melayu dan kemudian Indonesia terus berkembang dan beradaptasi terhadap pengaruh eksternal.
Perkembangan Bahasa Indonesia
Pada masa penjajahan Belanda, bahasa Melayu Riau diakui sebagai dasar bahasa baku Indonesia. Peristiwa penting dalam sejarah bahasa Indonesia adalah Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kemudian bahasa Melayu resmi disebut bahasa Indonesia untuk menghindari kesan "imperialisme linguistik" dan untuk menegaskan jati diri bangsa. Sejak saat itu, bahasa Indonesia terus berkembang dan mengadopsi kata-kata baru dari beberapa bahasa daerah dan bahasa asing, yang mencerminkan dinamisme dan kemampuan beradaptasi yang luar biasa
Penggunaan dan Status Saat Ini Bahasa Indonesia kini menjadi bahasa nasional dan resmi Indonesia. Ini banyak digunakan di berbagai bidang, termasuk pendidikan, media, sastra, perangkat lunak, dan korespondensi formal. Meski banyak masyarakat Indonesia yang merupakan penutur asli bahasa daerah, namun lebih dari 90% warganya memahami dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi sehari-hari. Bahasa Indonesia juga diajarkan dan digunakan di beberapa negara di luar Indonesia, seperti Australia, Belanda, Jepang, Korea Selatan, Timor Timur, Vietnam, Taiwan, Amerika Serikat, dan Inggris, menunjukkan pengaruh dan penyebarannya secara global.
Hal ini memberikan gambaran menyeluruh tentang perjalanan panjang dan perkembangan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia telah menunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam berkembang dan beradaptasi, mulai dari akar sejarahnya pada masa kerajaan Hindu-Buddha, pengaruh budaya dan agama Islam, hingga adaptasinya terhadap pengaruh kolonial Eropa. Meluasnya penggunaan bahasa Indonesia di Indonesia dan luar negeri mencerminkan pentingnya bahasa Indonesia sebagai simbol jati diri bangsa dan sebagai alat komunikasi yang mempersatukan berbagai suku dan kelompok budaya di seluruh nusantara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H