Jakarta --- Tur global Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, selama dua pekan terakhir telah mencatatkan babak baru dalam sejarah diplomasi negeri ini. Dalam kunjungannya ke enam negara, Presiden Prabowo bertemu dengan para pemimpin dunia, termasuk Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden AS Joe Biden, serta tokoh penting dari Uni Eropa, Inggris, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia siap mengambil peran yang lebih besar di panggung internasional.
Di awal masa kepemimpinannya, Presiden Prabowo telah memperlihatkan komitmen terhadap diplomasi aktif dan tekad untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain global yang berpengaruh, sesuai dengan prinsip-prinsip kemerdekaan, kedaulatan, dan keterlibatan pragmatis.
Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, sumber daya melimpah, lokasi strategis, dan ekonomi dinamis, Indonesia tidak bisa dan tidak akan terisolasi. Keterlibatan dengan dunia bukanlah pilihan, melainkan kebutuhan.
Komitmen Diplomasi Seimbang
Tur global Presiden Prabowo tidak hanya ambisius, tetapi juga visioner. Di Tiongkok, ia mempererat kemitraan strategis dan menandatangani kesepakatan senilai lebih dari USD 10 miliar yang mencakup energi terbarukan, bioteknologi, dan program sosial. Presiden juga menegaskan bahwa kedaulatan Indonesia, khususnya di Laut Natuna Utara, adalah hal yang tidak bisa dinegosiasikan.
Sementara itu, di Amerika Serikat, Presiden Prabowo berfokus pada penguatan kemitraan pertahanan dan ekonomi. Ia menekankan pentingnya hubungan yang setara, termasuk memberikan akses yang sama bagi perusahaan AS dalam pengelolaan mineral kritis Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan ekonomi bilateral dan mendukung pertumbuhan bersama.
Dalam persaingan global antara AS dan Tiongkok, Indonesia tetap menjaga posisi sebagai aktor independen yang menjalin hubungan baik dengan kedua kekuatan besar, sembari terus mendorong stabilitas regional dan perdamaian dunia.
Peran Indonesia di Forum Multilateral
Di forum multilateral seperti APEC di Peru dan G-20 di Brasil, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya perdagangan yang adil dan terbuka, serta tata kelola global yang inklusif. Ia mendorong kerja sama untuk mengatasi isu-isu kritis seperti perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan, memastikan bahwa suara Indonesia terdengar dalam pengambilan keputusan global.
Selain itu, pertemuan dengan para pemimpin Eropa dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menekankan komitmen Indonesia terhadap konservasi lingkungan dan kemitraan berkelanjutan. Di Uni Emirat Arab, Presiden Prabowo memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan penstabil di Asia Tenggara dan kawasan yang lebih luas.
Diplomasi dengan Hasil Nyata
Langkah-langkah Presiden Prabowo sering kali mendapat kritik karena dianggap tidak konvensional. Namun, hasil nyata dari tur ini berbicara banyak. Kesepakatan ekonomi, komitmen investasi, dan pengakuan terhadap Indonesia sebagai kekuatan yang sedang tumbuh menunjukkan efektivitas pendekatan tersebut.
Tur ini bukan sekadar serangkaian kunjungan, tetapi sebuah deklarasi bahwa Indonesia adalah negara berdaulat yang berkomitmen pada diplomasi seimbang, saling menghormati, dan visi kemakmuran bersama. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia siap mengambil tempatnya sebagai pemain global yang percaya diri, berprinsip, dan visioner.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H