kandang) budi daya ayam petelur, untuk dilakukan revitalisasi yang sebelumnya sempat berproduksi, dan akan di optimalkan kembali dengan menyediakan 500 ekor ayam petelur, yang sudah memasuki masa produktivitas untuk bertelur, Senin (18/11).
BOGOR – Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur Dedy Cahyadi melakukan tinjauan tahap akhir tempat (Dedy menjelaskan, Tempat Budi Daya Ayam Petelur berada di area Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, yang sebelumnya sempat berproduksi dan sekarang akan dioptimalkan kembali untuk menghasilkan produksi telur yang berkualitas guna mendukung Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, jelasnya.
“Pihaknya melakukan peninjauan tahap akhir tempat (kandang), untuk memastikan konstruksi tempat (kandang) guna kenyamanan dan produktivitas ayam petelur, memiliki ventilasi yang baik, pencahayaan yang cukup, suhu yang sesuai, dan tersedianya tempat bertelor yang nyaman agar ayam dapat menjalankan siklus alami bertelur dengan baik, imbuhnya.
Budidaya ayam petelur merupakan usaha yang menjanjikan dengan keuntungan yang tinggi, namun demi suksesnya budidaya, kami perlu melakukan manajemen kandang, serta persiapan pemilihan pakan yang tepat.
Selain itu, hasil produksi telur juga, nantinya untuk memenuhi menu makanan bagi warga binaan yang membutuhkan menu telur ayam sebanyak 18 kali menu dalam sebulannya.
“Semoga budi daya ayam petelur ini memperoleh hasil yang optimal dan dapat menikmati hasil dan manfaatnya,” pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H