Mohon tunggu...
Ishlahul Fikri
Ishlahul Fikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Yakin Usaha Sampai

Langit Membumi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jebakan Sempurna untuk Mahasiswa

15 April 2020   11:12 Diperbarui: 15 April 2020   11:20 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa merupakan sebutan kaum yang sedang menempuh atau menjalani pendidikan di sebuah perguruan tinggi, sebagai insan yang berasal dari masyarakat luhur dengan diberikan kelebihan intelektual, sehingga menjadi masyarakat luar biasa, hal ini merupakan hasil dari  bergantinya pola pendidikan yang dijalani yaitu dari siswa ke jenjang mahasiwa.

Seorang siswa hanya dituntut belajar, mengerjakan tugas sesuai yang diperintahkan oleh guru, dan sebagainya. Namun, ketika sudah menyandang gelar "Mahasiswa" sudah sepantasnya sikap dan pola pikir kita berubah, kita tidak hanya belajar, namun kita juga dituntut untuk berpikir keras dan dibebani dengan tanggung jawab yang besar dalam perbaikan dan perubahan keadaan sosial. Seperti yang disebutkan di atas tadi, mahasiswa diberikan kelebihan intelektualitas yang berasal dari berbagai kegiatan seperti Belajar di kelas, berorganisasi, membaca buku, berdiskusi mengenai masalah sosial, politik, hukum, HAM, dan berbagai bidang ilmu lainnya.

Peran dan Fungsi mahasiswa :

1. Direct of change, mahasiswa bisa melakukan perubahan langsung karena SDM nya yang banyak.

2. Agent of change, mahasiswa sebagai agen penyongsong perubahan ke arah yang lebih baik.

3. Social Control, mahasiswa mampu mengontrol kehidupan sosial, seperti mengontrol suatu kebijakan yang dibuat oleh para birokrat negara. Bila terjadi kejanggalan dan merugikan masyarakat, saat itulah peran mahasiswa dibutuhkan.

4. Iron stock, Sumber daya manusia dari mahasiswa itu tidak akan pernah habis.

5. Moral force, mahasiswa adalah orang yang memiliki moral yang baik.

Sudah saatnya kita sadar fungsi dan peran kita sebagai mahasiswa, hal-hal akademis saja tidak cukup untuk menyebut diri kita sebagai mahasiswa. Sekarang ini mahasiswa terjebak dalam perkembangan teknologi dan ketidak pedulian terhadap masalah yang terjadi baik dari segi sosial, politik dan hukum. Ditambah lagi dengan sistem pendidikan yang menuntut mahasiswa agar mendapatkan nilai yang tinggi supaya di cap sebagai mahasiswa yang berprestasi, sehingga banyak mahasiswa pada saat sekarang ini yang lupa peranan dan fungsinya.

Sejak awal masuk kampus para pimpinan kampus yang secara tidak langsung telah membantu pemerintah menanamkan paham akademistik. Mahasiswa tugasnya belajar dan lulus dengan predikat memuaskan, setelah itu dapat bekerja ditempat yang bagus. Ketika mahasiswa hanya dituntut belajar dan lulus tepat waktu dengan prestasi yang tinggi, sehingga mengakibatkan mahasiswa lupa peranan dan fungsinya sebagai kaum intelektual.

"Sesungguhnya perbudakan akali jauh lebih menyedihkan bila dibandingkan dengan perbudakan ragawi" (Louis O. Kattsoff, 1996).

Mahasiswa tidak di ajari kritis terhadap suatu permasalahan, hal ini membuat tidak ada perbedaan antara Mahasiswa dan siswa pada saat ini sehingga pimpinan kampus sampai pemerintah pun bebas membuat kebijakan sesuka hatinya. Mahasiswa sekarang ini cenderung pragmatis memikirkan diri mereka sendiri dan seakan menutup mata, telinga, dan mulutnya melihat permasalahan yang ada dan lebih memilih untuk berada di zona nyamannya, telah buta dengan masyarakat yang sedang membutuhkan pertolongan dari mereka.

Saat ini, wabah virus COVID-19 sudah menjadi pemasalahan global sehingga membuat hampir semua aktivitas masyarakat dunia lumpuh, khususnya di Indonesia penyebaran virus ini sangat cepat sampai menimbulkan angka kematian yang cukup tinggi, kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia saat ini sangatlah memprihatinkan, disamping rupiah naik, harga kebutuhan hidup sehari-hari juga naik, bahkan ada yang tidak bisa bekerja sama sekali sehingga mereka tidak ada penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.  

Inilah salah satu contoh yang menggambarkan pragmatisme mahasiswa yang terjadi sekarang, hampir seluruh perguruan tinggi di Indonesia mahasiswanya hanya menuntut subsidi kuota internet dan pengurangan biaya UKT, dll memang itu tidak salah, padahal ada yang lebih penting dari itu banyak masyarakat yang membutuhkan suara kita pada saat ini, kebijakan yang diambil pemerintah tidak jelas dan tidak strategis untuk bisa mengatasi permasalahan yang terjadi pada saat ini, padahal mahasiswa harapan terakhir masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, marilah menjadi mahasiwa yang sadar akan peranan dan fungsinya dan tidak buta akan permasalahan sosial, politik, dan hukum yang terjadi, serta bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun