Mohon tunggu...
Fikky Dian
Fikky Dian Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

Pengajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengabdian Pendidikan IPA Unesa: Mewujudkan Kurikulum Merdeka melalui Assessment for Learning

7 Juni 2024   12:48 Diperbarui: 7 Juni 2024   13:02 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Fikky Dian Roqobih, S.Pd., M.Pd sedang memberikan materi kepada peserta/ Dok. Pribadi

(Pandaan,07/06/2024) Pendidikan merupakan hak setiap anak dengan kondisi dan karakteristik yang berbeda-beda. Tiap individu lahir dari keluarga yang mempunyai karakteristik dan keadaan yang berbeda-beda. Keberagaman individu merupakan sebuah fenomena anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan inklusif mencakup akses anak terhadap hak pendidikan, dengan memperhatikan keberagaman siswa. Artinya keberadaan siswa yang mempunyai karakteristik berbeda tidak hanya diterima saja, melainkan harus mendapat penyesuaian atau adaptasi dalam belajar sesuai keadaan dan kebutuhan. Guru juga memerlukan pemahaman dan keterampilan untuk mengajarkan pelajaran yang dapat memberikan pelayanan yang sama baiknya kepada siswa yang berbeda, serta keterampilan untuk memahami perbedaan karakteristik dan kebutuhan siswa yang berbeda.

Kurikulum Merdeka bermaksud untuk mewujudkan hak setiap individu untuk belajar. Pembelajaran ini pada Kurikulum Merdeka beragam jenisnya. Terdapat diferensiasi dalam hal konten, proses maupun produk yang dapat guru tentukan untuk melaksanakan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran diferensiasi ini menjadi suatu tantangan untuk Guru karena guru harus melakukan analisis pemetaan siswa terlebih dahulu sebelum melaksanakan pembelajaran ini. Dengan demikian, dibutuhkan instrumen tes yang tepat sebagai dasar pemetaan siswa.

Kondisi yang terjadi lapangan adalah tes untuk pemetaan siswa terkesan hanya suatu formalitas karena seringkali dilakukan hanya beberapa menit sebelum pembelajaran "berdiferensiasi" ini dilakukan. Padahal, hal ini kurang tepat. Seharusnya tes pemetaan dilakukan beberapa hari sebelum pembelajaran karena guru harus menganalisis terlebih dahulu hasil tersebut untuk mendapatkan hasil pemetaan siswa guna merancang pembelajaran berdiferensiasi. Maka, disinilah assessment for learning berperan.

Hal tersebut diatas yang mendorong Tim Dosen dari Program Studi S1 Pendidikan IPA unesa untuk melakukan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat khususnya Tim rumpun asesmen dan kurikulum. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2024 bertempat di SMPN 1 Pandaan, Jawa Timur. Sasaran kegiatan ini adalah guru-guru IPA SMP se-Kabupaten Pasuruan.

Kegiatan diawali dengan pembukaan kemudian dilanjut dengan sambutan-sambutan, yaitu dari Koordinator MGMP IPA Kabupaten Pasuruan, Koordinator Prodi S1 Pendidikan IPA, Kabid Dikdas Kabupaten Pasuruan. Terdapat 4 materi inti pada kegiatan ini. Materi ketiga yaitu terkait penerapan assessment for learning untuk mewujudkan Pembelajaran Berdiferensiasi pada Kurikulum Merdeka. Materi ini disampaikan oleh dosen dari Tim rumpun asesmen, yang diwakili oleh Ibu Fikky Dian Roqobih, S.Pd., M.Pd.

Ibu Fikky Dian Roqobih, S.Pd., M.Pd sedang memberikan materi kepada peserta/ Dok. Pribadi
Ibu Fikky Dian Roqobih, S.Pd., M.Pd sedang memberikan materi kepada peserta/ Dok. Pribadi

Guru-guru peserta kegiatan ini nampak antusias dengan materi yang disampaikan. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme peserta dalam menjawab pertanyaan, bertanya dan juga saling sharing atau berbagi info terkait penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang telah dilakukan di sekolah masing-masing.

Dosen Pend. IPA Unesa bersama peserta (MGMP IPA Kab. Pasuruan)/ Dok. Pribadi
Dosen Pend. IPA Unesa bersama peserta (MGMP IPA Kab. Pasuruan)/ Dok. Pribadi

Salah satu guru menyatakan bahwa materi-materi yang disampaikan oleh pemateri sangat menarik dan mengubah paradigma sebelumnya terkait pelaksanaan asesmen awal untuk pembelajaran berdiferensiasi. Para guru pun bersemangat dalam mengerjakan penugasan kelompok untuk membuat instrument kisi-kisi soal asesmen awal kognitif. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pemahaman guru terkait assessment for learning dapat meningkat sehingga dapat menerapkan asesmen yang tepat di kelas khususnya untuk pembelajaran berdiferensiasi pada Kurikulum Merdeka (fik).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun